“Karena keterbatasan waktu, kami fokuskan materi shalat, zakat dan puasa karena itu materi yang pokok, apalagi shalat karena itu tiang agama, jadi harus tahu betul,” kata Ari.
Sesi pesantren kilat di tiap jenjangnya berdurasi 60 menit selama dua hari masing-masing jenjang mulai 24 hingga 30 Maret 2023.
Di hari kedua juga diadakan buka bersama dengan menggelar pengajian sebelumnya pada pukul 16.00 waktu setempat.
Materi yang diberikan pun disesuaikan dengan jenjang pendidikan, yakni materi tentang puasa akan disesuaikan bagi siswa SMA dengan siswa SD.
Pengajar yang terlibat dalam kegiatan pesantren kilat ini, yaitu guru-guru SRIT, ustaz dari Masjid Indonesia Tokyo (MIT) serta peserta pengabdian pada masyarakat dari IDN Boarding School.
Ari mengatakan kegiatan pesantren kilat disambut antusias, terutama oleh para orang tua karena pelajaran tambahan tentang agama yang memang dibutuhkan, terutama di negara minoritas Muslim.