"Meskipun agama Hindu minoritas di sekolah ini, namun anak-anak yang beragama lain perlu mengetahui tentang tradisi yang dilakukan tersebut untuk meningkatkan toleransi beragama," katanya.
Setelah diarak sesuai rute yang ditentukan, ogoh-ogoh tersebut akan dijadikan satu dengan ogoh-ogoh lainnya yang akan dibawa oleh siswa yang beragama Hindu, kemudian dibakar di tempat lain.
"Anak-anak juga menampilkan kesenian tradisional sebagai upaya untuk menjaga dan melestarikan kesenian dari berbagai daerah di Indonesia," ujarnya.
Pawai ogoh-ogoh tersebut mendapat perhatian dari masyarakat di sepanjang rute yang dilalui, bahkan tidak sedikit warga yang mengabadikan momentum tersebut dan berswafoto dengan patung raksasa yang dibawa sejumlah siswa.
(Natalia Bulan)