Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Pakar Psikologi Unair Berikan Tips untuk Cegah Bullying Pada Anak, Peran Orangtua Sangat Penting

Tim Okezone , Jurnalis-Rabu, 08 Maret 2023 |15:12 WIB
Pakar Psikologi Unair Berikan Tips untuk Cegah Bullying Pada Anak, Peran Orangtua Sangat Penting
Ilustrasi/Okezone
A
A
A

 

SURABAYA - Beberapa waktu lalu, pemberitaan diramaikan dengan kasus seorang anak kelas empat SD di Banyuwangi yang bunuh diri.

Diketahui, anak itu memutuskan bunuh diri karena sering dirundung oleh teman-teman sebayanya karena tidak memiliki ayah.

Hal ini mendapatkan tanggapan dari dosen Fakultas Psikologi Universitas Airlangga (Unair) Dr. Wiwin Hendriani S.Psi, M.Si., ia menegaskan bahwa perundungan bisa memberikan dampak buruk terhadap kondisi psikologis anak.

Maka dari itu, kasus bunuh diri itu seharusnya menjadi refleksi para orangtua.

Ada enam langkah yang ia jabarkan untuk mencegah perundungan pada anak, dikutip dari laman resmi Unair, simak selengkapnya di sini!

1. Mengedukasi Anak

Pertama, melakukan edukasi dengan terus memberikan pemahaman tentang perundungan kepada anak-anak, orang tua, dan pengajar. Dengan demikian, mereka akan lebih awal dan lebih baik mengenali tanda-tanda perundungan dan melakukan langkah yang tepat untuk menghentikannya.

2. Membiasakan Penghargaan Atas Keberagaman

Kedua, membiasakan penghargaan atas keberagaman. Menurut Wiwin, langkah itu sangat penting untuk mendorong anak-anak agar mampu menghargai dan menghormati keberagaman.

“Termasuk perbedaan kondisi keluarga, kondisi fisik, sosial-ekonomi, dan lain-lain. Sebab perundungan dekat dengan berbagai intoleransi, prasangka, dan diskriminasi yang muncul akibat ketidakmampuan menghadapi keragaman sekitar,” ucap ketua Ikatan Psikologi Perkembangan Indonesia (IPPI) itu.

3. Pengawasan Aktif dan Efektif

Ketiga, mengupayakan pengawasan aktif dan efektif. Langkah itu bisa dilakukan dengan memantau perilaku anak dan bertindak cepat jika melihat adanya tanda-tanda perundungan.

4. Membangun Lingkungan Aman dan Positif

 

Keempat, membangun lingkungan yang aman dan positif. Ia mengatakan, lingkungan harus membuat anak-anak merasa nyaman untuk berbicara dan mengekspresikan diri mereka. Tidak hanya itu, lingkungan juga harus membuat mereka tidak merasa takut karena memiliki perbedaan dengan kebanyakan teman yang lain.

“Hal ini juga berfungsi untuk menciptakan atmosfer aman agar anak-anak juga tidak takut melaporkan kejadian perundungan yang dialami diri sendiri maupun teman lain, dan kemudian meminta bantuan,” kata ia.

5. Menegakkan Konsekuensi

Kelima, menegakkan konsekuensi. Menurut dosen psikologi perkembangan itu, langkah ini bisa dilakukan baik di rumah maupun sekolah ketika ada siswa yang terindikasi melakukan perundungan pada anak lain.

6. Menguatkan Berbagai Keterampilan Psikologis Anak

Terakhir, menguatkan berbagai keterampilan psikologis anak, baik melalui pengasuhan orang tua di rumah maupun penanaman nilai-nilai positif oleh guru di sekolah.

“Berbagai keterampilan psikologis tersebut seperti, empati, toleransi, pengelolaan emosi, komunikasi yang efektif, dan pemecahan masalah yang dapat membantu mengurangi konflik dan mendorong rasa saling menghormati,” tutupnya.

(Natalia Bulan)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita edukasi lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement