ISTANBUL - Sedikitnya 4 juta anak-anak di bagian selatan Turki terganggu kegiatan belajar mengajarnya akibat gempa bumi pekan lalu, menurut UNICEF, Kamis (16/2/2023).
"Akses pendidikan bagi hampir 4 juta anak di wilayah-wilayah terdampak gempa menjadi terganggu," demikian UNICEF Turki dalam Twitter resminya.
Organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) itu menambahkan bahwa mereka sedang bekerja sama dengan pemerintah untuk memulihkan akses pendidikan bagi anak-anak yang putus sekolah, dengan menyediakan ruang belajar dan perlengkapan serta pelatihan yang dibutuhkan.
UNICEF mengatakan bahwa mereka ingin memastikan anak-anak dapat kembali belajar secepat mungkin.
Organisasi tersebut saat ini sedang menilai tingkat kerusakan di sekolah-sekolah, melakukan persiapan untuk perbaikan segera, dan membangun ruang belajar sementara.
Di wilayah-wilayah yang terdampak gempa Turki, kegiatan belajar mengajar di sekolah telah dihentikan sementara hingga 1 Maret.
UNICEF menyatakan bahwa gempa bumi menjadi bencana besar bagi banyak keluarga dan anak-anak, menyebabkan ratusan ribu orang tinggal dalam kondisi yang memprihatinkan.
Banyak keluarga kehilangan rumahnya sehingga mereka untuk sementara harus tinggal di tempat penampungan di tengah cuaca Turki yang dingin.
"Anak-anak dan keluarga-keluarga di Turki dan Suriah menghadapi kesulitan yang tak dapat dibayangkan akibat gempa bumi dahsyat ini," ujar Direktur Eksekutif UNESCO Catherine Russell dikutip dari Antara, Jumat (17/2/2023).
"Kita harus melakukan segala upaya untuk memastikan semua orang yang bertahan melewati bencana ini mendapatkan dukungan, termasuk akses terhadap air bersih, sanitasi, nutrisi penting, dan obat-obatan, serta dukungan terhadap kondisi kesehatan mental anak-anak. Tidak hanya untuk saat ini, tetapi jangka panjang," kata dia menambahkan.
Pada 6 Februari, dua gempa magnitudo 7,7 dan 7,6 mengguncang bagian selatan Turki, yang berdampak ke 11 provinsi dan telah menewaskan lebih dari 36.000 orang.
(Natalia Bulan)