Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Tren Permainan Lato-Lato, Penjual Mainan Mengaku Kebanjiran Pembeli

Adi Haryanto , Jurnalis-Minggu, 08 Januari 2023 |10:54 WIB
Tren Permainan Lato-Lato, Penjual Mainan Mengaku Kebanjiran Pembeli
Penjual mainan di kawasan Padalarang, KBB, mengaku sejak tren permainan lato-lato viral di kalangan anak-anak, setiap harinya selalu ada pembeli yang datang ke tokonya/Adi Haryanto
A
A
A

BANDUNG BARAT - Permainan lato-lato yang sedang digandrungi oleh kalangan anak-anak berimbas kepada para penjual mainan ini.

Mereka mengaku sejak permainan ini viral dan banyak dimainkan anak-anak penjualannya meningkat drastis.

"Sekarang lagi viral, lato-lato banyak dibeli. Sehari saja saya bisa jual sampai 40 lato-lato," kata salah seorang pedagang mainan di kawasan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Sabtu (7/1/2023).

Menurutnya kebanyakan mereka yang datang adalah ibu-ibu sambil membawa anaknya.

Untuk satu unit lato-lato dirinya menjual dengan harga yang termurah dari Rp10.000 hingga Rp15.000. Banyaknya pembeli sudah dia rasakan sejak beberapa bulan terakhir.

Bahkan selama kurun waktu tiga bulan terakhir, dirinya jarang belanja stok untuk jenis mainan lain. Sebab yang sedang banyak dicari adalah mainan lato-lato.

Dirinya tidak mengetahui persis sejak kapan permainan ini booming, tapi sejak libur sekolah sudah banyak anak-anak yang main.

"Ya alhamdulillah lumayan, karena banyak yang nyari keuntungan dari lato-lato sangat terasa. Semoga saja terus ramai dan gak hanya tren sesaat," ucapnya.

Kehadiran permainan lato-lato ini disambut positif oleh sebagian orang tua. Mereka menilai lebih baik anak-anak mereka bermain lato-lato sambil berinteraksi dengan teman-temannya daripada selama ini yang kerap fokus pada permainan di gadget.

"Saya seneng, karena anak gak fokus main HP terus. Lagian ini permainan yang murah-meriah, meskipun terkadang suaranya berisik," kata salah seorang ibu warga Padalarang, Riska (31).

Meskipun begitu permainan ini pun tetap harus ada pengawasan dari orangtua. Jangan sampai bola lato-lato dipakai untuk yang macam-macam.

"Segala permainan pasti ada risikonya, tergantung kita sebagai orangtua mengawasinya. Tapi saya kira permainan ini lebih baik karena ada interaksi daripada main HP yang ngabisin kuota," pungkasnya.

(Natalia Bulan)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita edukasi lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement