JAKARTA - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) RI, Nadiem Anwar Makarim turut menyambangi Kota Tomohon, Provinsi Sulawesi Utara guna melakukan kunjungan kerja di awal tahun 2023.
Nadiem, turut menyambangi SMP Lokon St. Nikolaus yang tengah menjadi tuan rumah kegiatan Dialog Penggerak.
Di sana, kata Nadiem, banyak guru yang mempertanyakan terkait kelanjutan program Merdeka belajar bilamana Nadiem tak lagi menjabat.
“Merdeka Belajar akan lanjut atau tidak, itu ada di tangan Bapak/Ibu. Itu kuncinya. Kalau Merdeka Belajar sudah jadi gerakan dan dirasakan manfaatnya, bagaimana pun kebijakan kementerian, akan sulit membendung semangat Merdeka Belajar,” ujar Nadiem dalam keterangannya, dikutip Sabtu (7/1/2023).
Nadiem menambahkan, Merdeka belajar bisa menunjang karier di masa depan. Sebab, butuh yang namanya ketangkasan dalam dunia kelompok di saat berada di dunia kerja.
"Menggunakan logika dalam permasalahan, kemampuan komunikasi, dan integritas. Itu hal-hal yang tidak bisa dites dengan persoalan multiple choice. Itulah kenapa asesmen nasional kita ubah menjadi hal yang lebih mendasar,” paparnya.
Sehingga, lanjut Nadiem, dalam implementasi Kurikulum Merdeka, guru ditantang untuk menciptakan projek-projek bagi peserta didik. Termasuk, ditantang untuk melakukan projek dalam berbagai tema.
“Lalu menentukan apa tujuan dan hasil yang diharapkan dari projek, kemudian mengumpulkan peserta didik untuk mencapai tujuan projek. Projek ini paling mengasah kemampuan kolaborasi dan gotong royong,” tuturnya.
Di sisi lain, salah satu peserta Dialog Penggerak, Meylan F Kandouw, calon Guru Penggerak dari SD Faith Baptist Kabupaten Minahasa, mengatakan sekolahnya merupakan pelaksana implementasi Kurikulum Merdeka secara mandiri dan sudah melaksanakan projek-projek tiap akhir semester.
“Dalam kegiatan ini kami juga berkolaborasi dengan orang tua. Projek ini tidak hanya melibatkan guru dan siswa, tapi juga orang tua. Projek kami tahun kemarin membuat maket rumah adat. Projek dikerjakan berkelompok oleh siswa dengan dibantu orang tua. Setelah maket selesai, mereka mempresentasikannya di depan kelas dengan mengundang orang tua,” paparnya.
(Natalia Bulan)