CIMAHI - Pengawasan kegiatan di sekolah harus semakin ditingkatkan untuk mencegah terjadinya aksi bullying.
Hal tersebut menjadi salah satu program dari Pemprov Jawa Barat dalam perlindungan terhadap anak-anak sekolah.
"Jangan ada lagi kebencian yang berlandaskan suku, agama dan ras (SARA) di lingkungan sekolah," kata Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil usai kegiatan Sarling di SMAN 1 Cimahi, Selasa (13/12/2022).
Dia mengatakan, pihaknya bersama warga sekolah di SMA Negeri 1 Cimahi telah mendeklarasikan sekolah toleransi.
Siswa juga mendeklarasikan penguatan Pancasila dan sekolah anti hoaks untuk melawan berita bohong, mengingat semua siswa sekarang sudah memegang handphone.
Kemudian, lanjut dia, nantinya akan dipersiapkan aplikasi anti bullying. Sehingga bagi mereka yang merasa di-bully atau mendapat perundungan bisa melaporkan ke pemerintah, tanpa harus secara terang-terangan untuk melindungi identitasnya.
"Nantinya jika ada korban bullying, mereka bisa diam-diam lapor ke pemerintah untuk ditindaklanjuti secepatnya. Ini juga sebagai bentuk negara dan pemerintah hadir untuk masyarakat," imbuhnya.
Plt Kepala SMA Negeri 1 Cimahi, Doddy Sularto mengatakan, kegiatan Sarling yang dilakukan Gubernur Jabar, Ridwan Kamil di sekolahnya untuk mendeklarasikan anti perundungan dan siber hoaks.
Sehingga aktivitas siswa dapat dipantau dengan mudah.
"Jika ada tindakan perundungan pasti dilaporkan ke wakil kepala sekolah, wali kelas dan lainnya. Jadi sebetulnya, praktik antisipasi terkait bullying sudah berjalan di sekolah kami," ujarnya.
(Natalia Bulan)