“Banyak dari profesor Groningen yang ke UGM, begitu juga sebaliknya. Oleh karenanya, memperkuat hubungan dengan UGM merupakan hal yang penting bagi Groningen, terutama setelah pandemi kemarin. Bersama-sama kita bersinergi, menghadapi tantangan, dan menciptakan solusi untuk dunia. Saya harap kolaborasi antara UGM dan UG akan terus berlanjut.” ungkap Presiden UG, Profesor Jouke De Vries.
Dalam kunjungannya ke Yogyakarta, delegasi UG juga mengunjungi lokasi Kuliah Kerja Nyata - Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) UGM di Kampung Code.
Di tempat ini para mahasiswa menerapkan pengetahuan akademik mereka untuk membantu komunitas lokal, misalnya mengolah limbah rumah tangga menjadi pupuk cair, dan menggunakan teknologi gelembung mikro sederhana untuk membersihkan air limbah dari usaha binatu sebelum masuk ke aliran sungai.
Presiden UG mengaku terinspirasi oleh kiprah UGM ini yang bisa dipelajari oleh UG karena program ini sejalan dengan komitmen UG akan dampak penelitian akademik kepada masyarakat.
Ia berharap mahasiswa UG bisa terlibat dalam kegiatan KKN-PPM UGM agar pembelajaran mereka dapat diperkaya dengan pengalaman belajar praktis.
UGM dan UG telah menjalin kerja sama sejak tahun 1997 dalam berbagai bentuk, seperti pertukaran mahasiswa dan staf, dosen tamu, penelitian bersama dan kerjasama akademik lainnya.
UGM adalah salah satu dari sembilan universitas terkemuka yang terpilih menjadi mitra UG dalam Strategic Partner Framework (SPF) untuk tahun 2021-2023.
Artinya, UGM dianggap sebagai salah satu dari sembilan universitas mitra prioritas di luar Eropa bagi UG.
SPF menyediakan dana awal tahunan untuk pengembangan kegiatan tertentu dan memiliki tujuan khusus untuk memperdalam dan memperluas kerja sama internasional UG dengan sekelompok institusi bergengsi yang selektif, atas dasar saling percaya dan saling menguntungkan.