Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Mahasiswa FK Universitas Brawijaya Ciptakan Vaksin Covid-19 yang Bisa Dihirup

Natalia Bulan , Jurnalis-Senin, 22 Agustus 2022 |10:44 WIB
Mahasiswa FK Universitas Brawijaya Ciptakan Vaksin Covid-19 yang Bisa Dihirup
Mahasiswa UB ciptakan vaksin Covid-19 yang bisa dihirup/Dok. UB
A
A
A

SURABAYA - Lima mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran Universitas Brawijya melakukan riset dalam Program Kreativitas Mahasiswa Riset Eksakta dengan judul 'Formulasi Vaksin Intranasal Covid-19 dengan Karier Bakteri Lactococcus lactis Rekombinan sebagai Sediaan Liquid Aerosol'.

Kelima mahasiswa tersebut adalah Juan Freddy, Christoper Kuncoro Johan, Samuel Aryo Wicaksono, Daffa Rizky, dan Shafira Gita Eka Pritayanti yang berada di bawah bimbingan Dr. apt Valentina Yurina, S. Si., M. Si.

Dikutip dari laman resmi UB, mereka membuat vaksin intranasal yang diajukan menggunakan vektor bakteri Lactococcus lactis yang sudah disisipi protein spike virus Corona dan selanjutnya diformulasikan bersama beberapa bahan lain.

Vaksin tersebut diharapkan mampu merangsang sistem imun mukosal sehingga mampu mencegah penularan Covid-19.

Selain itu, diharapkan juga jika masyarakat perlu menerima vaksinasi lebih dari tiga kali, masyarakat mampu menerima vaksinasi tersebut dengan nyaman.

Dari riset yang dilakukan, diketahui bahwa bakteri Lactococcus lactis rekombinan dapat mempertahankan masa hidupnya serta protein pembawa sifat virus Corona yang ada di dalamnya dapat bertahan setelah 14 hari penyimpanan sehingga formula vaksin dapat melindungi bakteri Lactococcus lactis.

Vaksin ini diciptakan dengan latar belakang ingin mengatasi pandemi melalui vaksinasi. Namun, vaksinasi saat ini yang dilakukan hanyalah melalui injeksi intramuskular atau penyuntikan ke otot lengan.

Permasalahannya adalah vaksin injeksi tidak mampu merangsang imunitas mukosal yang menjadi pertahanan pertama tubuh dalam melawan virus Covid-19 sehingga kemungkinan seseorang terinfeksi virus ini setelah mendapatkan vaksinasi masih cukup besar.

Selain itu, banyaknya masyarakat yang takut untuk disuntik juga menjadi penghalang dalam upaya vaksinasi massal yang saat ini dilakukan.

(Natalia Bulan)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita edukasi lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement