Malah ketika si anak hanya diam-diam saja, orang tua sepatutnya harus waspada.
“Tapi anak itu memang harus begitu (wajar jika berlari kesana kemari). (kalau) anak diam saja, (kita mesti waspada dimana) jangan-jangan kurang hormon tiroid atau mungkin anemia gitu,” tutur , dr. Ristantio dalam talkshow kesehatan ‘Anak Terlindungi, Indonesia Maju’ dikutip dari laman resmi UGM, Selasa (2/8/2022).
Memang sulit membedakan anak aktif dan hiperaktif. Oleh karena itu, dr. Ristantio kemudian menunjukkan salah satu cara untuk membedakannya.
Dokter Ristantio mengatakan terdapat satu kata kunci yang membedakan anak aktif dengan hiperaktif, dimana anak-anak hiperaktif cenderung destructive/merusak sedang anak aktif tidak.
“Itu adalah cara “kasar” untuk mencurigai bahwa itu adalah suatu hiperaktif. Ini hanya (terjadi pada sebagian) kecil, sebagain besar bocah berlarian kesana kemari itu masih normal karena memang harus seperti itu,” jelas dr. Ristianto
Dokter Ristianto mencontohkan ketika anak hiperaktif mendapati gelas yang ada di atas meja, dia malah sengaja menyenggol agar jatuh dan pecah.
Sedang anak aktif yang menyenggol benda tertentu dan berakibat pecah akan kaget, terdiam, dan merasa bersalah.
(Natalia Bulan)