Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Pandangan Pakar Filsafat Jawa UGM tentang Weton

Tim Okezone , Jurnalis-Jum'at, 15 Juli 2022 |17:15 WIB
Pandangan Pakar Filsafat Jawa UGM tentang Weton
Pakar Filsafat UGM, Dr. Iva Ariani/Dok. UGM
A
A
A

YOGYAKARTA - Bagi masyarakat berkebudayaan Jawa, istilah Weton mugnkin sudah tidak asing lagi. Weton sendiri artinya hari kelahiran.

Dalam budaya Jawa, hari lahir atau weton dihitung dan dibagi menjadi dua hal, pertama hari seperti Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, Sabtu, dan Minggu.

Lalu yang kedua adalah pasarannya seperti Legi, Pahing, Pon, Wage, dan Kliwon.

Dikutip dari laman resmi UGM, kedua bentuk hari tersebut kemudian disandingkan dan dijadikan dasar acuan kepada beberapa lini kehidupan masyarakat Jawa.

Sebagaimana diketahui, weton selama ini telah digunakan untuk memilih jodoh, menentukan waktu untuk mendirikan rumah, menentukan waktu tanam saat bertani, menentukan kapan hari terbaik untuk memulai usaha, dan lain sebagainya.

Lantas pertanyaan mendasarnya, kenapa masyarakat Jawa menggunakan perhitungan hari beserta pasarannya seperti di atas guna menentukan berbagai hal?

Atau bagaimana bisa hari kelahiran digunakan untuk memilih jodoh dalam masyarakat?

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita edukasi lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement