Pada akhir webinar, Bukik menuturkan, perubahan kali ini tidak hanya sekedar perubahan kurikulum melainkan strategi Kemendikbudristek untuk implementasinya.
IKM diterapkan secara bertahap dengan metode pendaftaran, bukan penunjukkan seperti penerapan kurikulum sebelumnya.
“Sebagus apapun kurikulum, kalau guru dan satuan pendidikan tidak siap, ya tidak akan jalan. Saat ini strategi dan mekanismenya sudah berubah. Harapannya transformasi kurikulum dapat berjalan optimal,” kata Bukik.
Perlu diketahui, YGB merupakan mitra resmi Kemendikbudristek untuk Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM).
Melalui program “Siap Kurikulum”, YGB berkomitmen memberikan pendampingan bagi sekolah dalam menerapkan kurikulum baru tanpa terjebak pada miskonsepsi.
Pendampingan yang diberikan dari simulasi menganalisis karakteristik sekolah, simulasi membuat kerangka Kurikulum Operasional Sekolah (KOS), bagaimana menyusun CP, TP, dan ATP, hingga memahami Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5).
(Natalia Bulan)