YOGYAKARTA - Mata silinder atau yang dikenal dengan istilah medis astigmatisme adalah gangguan refraksi mata yang menyebabkan penglihatan menjadi kabur.
Silinder terjadi ketika kornea memiliki lengkungan permukaan yang berbeda satu sama lain.
Dikutip dari laman resmi UGM, hal ini dijelaskan oleh dr. Sagung Gede Indrawati, Sp.M(K) dari Departemen Ilmu Kesehatan Mata FK-KMK Universitas Gadjah Mada (UGM) dalam bincang-bincang Santai Raisa dengan topik 'Mata silidner: mengapa bisa terjadi?" beberapa waktu yang lalu.
“Astigmatisme adalah kelainan refraksi yang menyebabkan kabur, tetapi distorsi. Distorsi itu garis yang harusnya lurus jadi bengkok atau patah-patah. Untuk mengembalikan bentuknya ke dalam yang benar, bisa memakai lensa, nah lensanya ini namanya lensa silinder,” tutur Sagung.
Menurut Sagung, silinder secara garis besar dibagi menjadi dua macam yaitu silinder internal dan silinder eksternal.
Silinder internal disebabkan oleh jaringan-jaringan di dalam bola mata seperti lensa dan syaraf, baik posisi lensa yang miring, maupun bentuk lensa yang tidak elips atau tidak sempurna.
Hal ini memang bisa bawaan dari lahir, sementara silinder eksternal disebabkan oleh kornea.