Pangeran Wijaya dan pengikut-pengikutnya pun akhirnya tiba di Kediri dengan arak-arakan megah, diantar ke perbatasan oleh Arya Wiraraja, dan disambut oleh para menteri Jayakatwang. Para menteri ini kemudian mengantar Pangeran Wijaya ke ibu kota.
Begitu penyerahan diri ini secara resmi usai, perayaan besar-besaran digelar, hidangan pun disuguhkan dan turnamen diselenggarakan dengan para petinggi kerajaan Kediri memerankan saingan Singasari mereka dalam sebuah lakon perdamaian antara faksi-faksi yang saling berperang.
Semua orang diundang menyaksikan tontonan megah yang diadakan di Daha, Ibu Kota Kediri.
Sementara itu, semenjak keruntuhan Singasari, Gayatri dan pelayannya tetap bersembunyi tanpa melepas penyamaran mereka.
Mendengar pengumuman perayaan tersebut, Gayatri khawatir bahwa cita-cita sang ayah ikut runtuh.
Namun, ternyata kedatangan Wijaya justru menjadi salah satu peristiwa yang paling menakjubkan di masa mudanya.
(bul)
(Rani Hardjanti)