Melalui bantuan ini, ia berharap para guru dan tenaga pendidik bisa mempermudah aktivitas keseharian mereka dalam proses belajar mengajar. Sebab, pihaknya juga terus berupaya untuk memberikan perhatian serta meringankan beban para komponen di lingkungan pendidikan.
“Kami akan saling bersinergi dengan Perangkat Daerah (PD) dan seluruh stakeholder yang ada di Kota Surabaya. Semoga secara perlahan bisa meringankan beban dari para guru dan tenaga pendidik,” ujarnya.
Senada dengan hal itu, Kepala PGRI Kota Surabaya Agnes Warsiati menjelaskan bahwa pandemi Covid-19 yang telah berlangsung sejak dua tahun lalu, membuat para guru dan tenaga pendidik mengalami banyak kesulitan. Oleh karena itu, ia bersama jajarannya dan Kepala Sekolah terus melakukan pendataan.
“Hasilnya ada 118 guru dan tenaga pendidik prioritas, yang bisa kita berikan bantuan. Mulai dari bantuan uang tunai mulai Rp1,5 juta dan bantuan alat bantu beraktivitas dalam proses belajar mengajar, salah satunya adalah kaki palsu,” jelas Agnes.
Ditemui di lokasi yang sama, Guru SMP Negeri 12, Farid Ma’ruf penerima bantuan kaki palsu sangat terharu dengan bantuan yang diberikan. Sambil menyeka air mata, ia tak menyangka bahwa Pemkot Surabaya terus berupaya memberikan perhatian kepada para guru dan tenaga pendidik di Kota Pahlawan.
(Rahman Asmardika)