Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Jurusan Kuliah 7 Presiden Indonesia, dari Bung Karno hingga Jokowi!

Alyssa Nazira , Jurnalis-Selasa, 26 April 2022 |09:02 WIB
Jurusan Kuliah 7 Presiden Indonesia, dari Bung Karno hingga Jokowi!
Jurusan kuliah 7 Presiden Indonesia. (Foto: Ant)
A
A
A

JAKARTA - Jurusan kuliah 7 Presiden Indonesia sangat menarik untuk disimak. Seorang pemimpin harus menjadi contoh yang baik bagi rakyatnya, terutama seorang presiden.

Untuk menjadi seorang presiden, tidak ada kewajiban untuk melanjutkan pendidikan pada jurusan tertentu. Hal tersebut terbukti dari ke-7 Presiden Indonesia yang masing-masing berasal dari jurusan yang berbeda. Berikut jurusan kuliah ke-7 Presiden Indonesia:

1. Soekarno

Ir. Soekarno yang merupakan presiden pertama Indonesia ini menyelesaikan pendidikan setingkat SMA di HBS (Hoogere Burgerschool) Surabaya pada 10 Juni 1921. Kemudian setelah tamat dari SMA, Soekarno melanjutkan pendidikannya ke perguruan tinggi Technische Hoogeschool te Bandoeng atau saat ini lebih dikenal sebagai Institut Teknologi Bandung (ITB).

Presiden Soekarno tercatat sebagai mahasiswa jurusan kuliah Waterbowkunde (tata bangunan air) di ITB. Soekarno dinyatakan lulus pada 25 Mei 1926 dan melakukan wisuda pada 3 Juli 1926.

2. Soeharto

Soeharto menghabiskan masa sekolah dasar (SD) dan sekolah menengahnya di Yogyakarta, Wuryantoro, Solo dan Wonogiri. Kemudian setelah lulus SMP, ia memulai karier militernya. Soeharto mendaftar sebagai anggota Koninklijk Nederlands Indisce Leger (KNIL) atau tentara kerajaan Belanda. Kemudian pada 1940, Soeharto terpilih menjadi prajurit teladan di Sekolah Bintara, Gombong, Jawa Tengah.

3. BJ Habibie

Pada 1954, B. J.Habibie berhasil lulus sebagai mahasiswa S1 Teknik Mesin di Fakultas Teknik Institut Teknologi Bandung (ITB). Kemudian pada 1955-1965, ia melanjutkan pendidikannya di Aeronautika dan Astronautika (Teknik Penerbangan) dengan memilih spesialisasi Konstruksi Pesawat Terbang di Rhein Westfalen (RWTF) Aachen, Jerman Barat. Habibie menerima gelar Diplom Ingenieur pada 1960, serta Doktor Ingenieur pada 1965 dengan predikat terbaik yaitu Summa Cum Laude.

4. Abdurrahman Wahid (Gus Dur)

Abdurrahman Wahid atau Gus Dur menerima beasiswa dari Kementerian Agama untuk belajar di Universitas Al Azhar di Kairo, Mesir dengan mengambil jurusan Studi Islam pada tahun 1963. Gus Dur juga terlibat aktif dalam Asosiasi Pelajar Indonesia dan menjadi jurnalis majalah pada perkumpulan tersebut.

5. Megawati Soekarnoputri

Pada 1965-1967 disaat kondisi politik tidak kondusif, Megawati Soekarnoputri melanjutkan kuliah di Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran, Bandung. Sesaat setelah situasi mulai membaik, ia kembali melanjutkan pendidikannya di Fakultas Psikologi Universitas Indonesia. Namun sayangnya ia tidak menamatkan kuliahnya, dikarenakan sang ayah, yaitu Presiden Soekarno, meninggal dunia pada tahun 1970.

6. Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)

SBY menempuh pendidikannya di Akademi Angkatan Bersenjata RI (Akabri) pada tahun 1973. Setelah itu, ia melanjutkan pendidikannya di American Language Course di Texas, Amerika Serikat. Di Amerika, pada tahun 1982-1983, SBY juga belajar di Airbone and Ranger Course, Fort Benning dan Infantry Officer Advanced Course. Pada 1984, ia juga pernah mengambil kursus Senjata Antitank di Belgia dan Jerman.

7. Joko Widodo (Jokowi)

Pada tahun 1985, Jokowi tercatat sebagai mahasiswa S1 jurusan Kehutanan, Fakultas Kehutanan, Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta. Ia lulus dengan skripsi yang berjudul "Studi tentang Pola Konsumsi Kayu Lapis pada Pemakaian Akhir di Kodya Surakarta".

(Widi Agustian)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita edukasi lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement