• Universitas Padjajaran
Universitas Padjajaran mengeluarkan AMARI yakni aplikasi pelaporan dan monitoring Covid-19. Pada mulanya dirilis oleh Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Padjajaran pada pertengahan Maret 2020.
Dengan penggunaan teknologi digital ini, pengguna diharapkan lebih mudah memahami kerentanan diri terhadap potensi infeksi sekaligus mengendalikan kepanikan yang muncul karena kurangnya pemahaman atas penyakit ini.
Dalam menciptakan dan mengembangkan alat ini, tim AMARI yang beranggotakan kurang lebih dua puluh staf muda Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat ini berupaya untuk menggerakkan relawan.
• Universitas Indonesia
Sebuah penelitian yang dilakukan tim peneliti dari program studi Magister Kedokteran Kerja Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia menunjukkan fakta bahwa sebanyak 83% tenaga kesehatan di Indonesia mengalami burnout syndrome (stres yang dipicu oleh pekerjaan) skala sedang dan berat. Secara psikologis, keadaan ini sudah berisiko mengganggu kualitas hidup dan produktivitas kerja dalam pelayanan kesehatan.
Melansir laman fk.ui.ac.id, Ketua Tim Peneliti Dr. dr. Dewi Soemako, Ms, SpOK, menemukan fakta bahwa dokter umum di Indonesia yang menjalankan tugas pelayanan medis di garda terdepan selama masa pandemi Covid-19 memiliki risiko 2 kali lebih besar mengalami burnout syndrome. Alasannya, karena pajanan stres yang luar biasa berat di fasilitas kesehatan selama pandemik sehingga dapat meningkatkan efek jangka panjang terhadap kualitas pelayanan medis.
Penelitian ini merupakan bentuk kontribusi dari FKUI untuk pemerintah dalam membantu mengidentifikasi potensi risiko masalah kesehatan pada tenaga medis di Indonesia di masa pandemi. Berbagai temuan dari penelitian ini bisa menjadi sumber rekomendasi untuk strategi intervensi proteksi dan peningkatan kualitas kesehatan tenaga medis Indonesia agar maksimal dalam menjalankan tugas pelayanan medis.