JAKARTA – Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta terus memperluas jaringan kampus cabangnya di sejumlah daerah di Indonesia. Usai membuka Program Studi Diluar Kampus Utama (PSDKU) untuk Sekolah Vokasi (SV) UNS di Caruban, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, UNS akan segera mempersiapkan pembukaan kampus baru di Jakarta.
Rencana ini diungkapkan langsung Rektor UNS Prof Jamal Wiwoho saat menghadiri Musyawarah Nasional (Munas) V Ikatan Keluarga Alumni (IKA) UNS yang dihelat di Ruang Sidang Senat Gedung Rektorat dr Prakosa UNS, Minggu (5/12/2021).
“Mohon doanya UNS akan mencari kampus di Jakarta tahun 2022 mendatang,” ujar Prof Jamal, dalam keterangan tertulis.
Ia menerangkan, pembukaan kampus baru UNS di Jakarta dimaksudkan untuk memfasilitasi alumni UNS di Ibu Kota yang ingin studi lanjut pada jenjang S-2 dan S-3.
Prof Jamal menambahkan, nantinya kampus baru UNS di Jakarta juga akan terbuka bagi masyarakat Jakarta dan sekitarnya yang ingin studi lanjut ke UNS tanpa perlu datang ke kota Surakarta.
UNS tidak akan main-main dalam merealisasikan rencana ini. Selain mencari lokasi yang cocok untuk pembukaan kampus baru, UNS juga menyiapkan anggaran Rp50 miliar.
Hal ini dibenarkan Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerjasama, Bisnis, dan Informasi UNS, Prof Sajidan.
Saat ditemui usai Munas V IKA UNS, ia mengatakan anggaran Rp50 miliar yang disiapkan sudah masuk dalam Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) 2022 dan telah disetujui Majelis Wali Amanat (MWA) UNS.
“Rencana pembukaan kampus cabang Jakarta adalah bentuk kerja sama UNS dengan stakeholder yang ada di Jakarta, termasuk juga alumni yang ada di sana dan sekitarnya yang perlu akses pendidikan,” ucapnya.
Prof Sajidan menyampaikan, kampus baru di Jakarta juga akan digunakan sebagai Kantor Perwakilan UNS. Tujuannya, untuk memfasilitasi kegiatan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
Baca Juga : UNS Berangkatkan Satgas Bencana Semeru, Bawa Misi Kemanusiaan
“Di luar itu kami juga menawarkan suatu program kerja sama dengan PPATK yang akan segera ditandatangani, BPK, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kejaksaan Agung, dan juga stakeholder IKA UNS di Jakarta dan sekitarnya,” tambahnya.