“Sejarah dunia menunjukkan bahwa perang di suatu wilayah dapat meluas dan menjangkau wilayah lain, bahkan bisa memicu perang-perang baru sebagai dampak lanjutannya.,” ujarnya.
Lebih mengkhawatirkan lagi jika skenario terburuk terjadi ketika China dan Amerika Serikat menggunakan senjata nuklir. Radius penghancuran senjata nulkir tersebut dapat menjangkau wilayah semua negara di Asia Tenggara dalam waktu yang sangat cepat.
Pada saat diskusi, ditekankan pentingnya seluruh negara anggota ASEAN harus bersatu padu untuk melakukan berbagai inisiatif baru untuk mengurangi ketegangan di Selat Taiwan.
Diplomasi pertahanan sebagai wujud nyata implementasi ilmu pertahanan ditujukan untuk mencegah terjadinya perang. Indonesia dapat memimpin ASEAN pada kondisi Hot Peace untuk melakukan diplomasi pertahanan dua arah ke Cina dan ke Amerika Serikat.
(Qur'anul Hidayat)