Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

2 Mahasiswa ITS Gunakan Membran Anorganik Kurangi Emisi Karbondioksida

Vitrianda Hilba Siregar , Jurnalis-Kamis, 04 Maret 2021 |06:04 WIB
2 Mahasiswa ITS Gunakan Membran Anorganik Kurangi Emisi Karbondioksida
Dua mahasiswa ITS M Ali Nugroho dan Yoga Bakti Susanto. (Foto:ITS)
A
A
A

JAKARTA - Dua mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menghadirkan sebuah solusi untuk mengoptimalkan gas karbondioksida. Caranya dengan merancang sebuah teknologi membran anorganik berupa TiO2 dan Zeolit.

Temuan itu menyusul peningkatan konsentrasi gas buang karbondioksida (CO2) di atmosfer yang banyak disebabkan oleh industrialisasi. Situasi itulah yang menyebabkan terjadinya pemanasan global.

Kedua mahasiswa tersebut adalah M Aldi Nugroho dan Yoga Bekti Susanto yang merupakan mahasiswa dari Departemen Teknologi Rekayasa Kimia Industri ITS, Fakultas Vokasi ITS angkatan 2020. Mereka berhasil mengoptimalkan emisi gas karbondioksida pada steam reforming industri dalam membantu mengurangi emisi gas karbondioksida di atmosfer bumi.

Baca Juga: Dukung Kampus Merdeka, 7 Perguruan Tinggi Indonesia dan 3 dari Asing Bentuk Konsorsium

M Aldi Nugroho atau biasa disapa Aldi selaku ketua tim menjelaskan, teknologi membran anorganik ini dapat mengabsorpsi gas karbondioksida di industri petrokimia dengan efektivitas yang lebih tinggi daripada teknologi konvensional yang sudah ada. “Teknologi ini juga menghasilkan produk soda abu (Na2CO3) yang memiliki banyak manfaat di sektor industrial,” ungkap mahasiswa asal Kediri ini, seperti dikutip dari laman ITS, Kamis (4/3/2021)

Aldi menjelaskan, dalam penerapan teknologinya nanti gas karbondioksida dari steam reformer akan dialirkan menuju membran TiO2 untuk dilakukan absorpsi gas karbondioksida dengan menggunakan larutan NaOH. Alasan dipilihnya membran TiO2 ini karena TiO2 memiliki sifat hidrofilik yang bagus dan memiliki pori-pori yang besar. “Sehingga membran ini dapat meminimalisir terjadinya penyumbatan,” terangnya.

Baca Juga: Data Registrasi Akun LTMPT Tahap 2 hingga Rabu Pagi Terus Bertambah

Mahasiswa kelahiran 18 Juli 2001 ini melanjutkan, sisa gas karbondioksida yang belum terabsorpsi dengan baik pada proses sebelumnnya akan secara otomatis diabsorpsi kembali melalui membran zeolite. “Membran ini dipilih sebab memiliki pori-pori yang seragam dan selektifitas yang tinggi,” imbuhnya.

Sehingga, lanjut Aldi, hasil outlet pada proses sebelumnya akan menjadikan gas karbondioksida menjadi lebih bersih. Sedang untuk gas karbondioksida yang telah diabsorpsi dengan pelarut NaOH selanjutnya akan ditampung dalam tangki penampung karbondioksida dan absorben (cairan yang dapat melarutkan bahan yang akan diabsorpsi pada permukaannya).

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita edukasi lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement