"Mahasiswa perlu dilatih penerapan aplikasi references menurut ketentuan standar internasional untuk penulisan akademik,” kata Wahyudin pada “Latihan Menulis Artikel Ilmiah” Ospek Mahasiswa Baru Jurusan Aqidah dan Filsafat Islam (AFI) UIN Bandung, Senin (23/11/2020).
Menurut dia, penulisan jurnal ilmiah tidak boleh terlepas dari template atau selingkung jurnal. Di dalam template telah diatur struktur penulisan artikel sejak introduction, method, result and discussion, dan conclusion. Jika tidak mengikuti template maka bukan artikel ilmiah namanya.
Baca Juga: Unbraw Kembangkan Rapid Test Kit Pendeteksi Diabetes Millitus
Selain itu, kerapian tulisan dalam artikel ilmiah sangat dinomorsatukan juga similarity maksimal 20%. Template, kerapian tulisan, dan similarity menjadi alat interogasi apakah sebuah artikel diterima ataukah ditolak oleh editorial jurnal ilmiah.
Bagi mahasiswa, penulisan artikel ilmiah menjadi sarana latihan produksi statement. Artikel ilmiah mencakup kalimat dan paragraph sehingg tiap kalimat wajib mengutip dari sumber bereputasi.
"Statement atau pernyataan penulis terletak di antara kalimat-kalimat kutipan. Bukan statement namanya bila tidak original. Setiap statement harus original. Tegasnya penulisan artikel di lingkungan Mahasiswa tidak lain adalah latihan produksi statement,” ucapnya.