Sementara itu Wakil Rektor IV Universitas Brawijaya Moch. Sasmito Djati, pemerintah harus mengklarifikasi pengertian radikal terlebih dahulu.
"Menurut kami harus ada klarifikasi dari pemerintah yang dimaksud radikal apa, kalau dalam bahasa biologi radikal itu akar. Jadi itu sesuatu yang mengakar apakah semua itu jelek. Itu lebih banyak ke bahasa politik," papar Sasmito.
Pihaknya juga memastikan telah melakukan pengawasan terhadap setiap mahasiswa Universitas Brawijaya.
"Setiap hari tetap mengawasi mahasiswa kami, tapi ya sebagai seorang pendidik. Tidak mungkin kami mengontrol anak harus tidak boleh," tukasnya.
(Rani Hardjanti)