Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Cerita Jumeri, Kepala SMK yang 'Singkirkan' Profesor dan Doktor

Taufik Budi , Jurnalis-Selasa, 07 Mei 2019 |16:44 WIB
Cerita Jumeri, Kepala SMK yang 'Singkirkan' Profesor dan Doktor
foto: Okezone
A
A
A

Baca Juga: Kiat Sukses Taklukan Universitas di Jerman

Saat awal mendaftar, Jumeri mengaku grogi dengan para pesaingnya. Selain tidak memiliki kenalan di birokrasi, para pesaing Jumeri berasal dari pejabat struktural di Pemprov Jateng dan memiliki pangkat cukup tinggi. Ada pula yang bergelar profesor hingga doktor.

“Sementara saya hanya kepala sekolah biasa tanpa eselon, juga hanya lulusan S2. Namun karena sudah mendaftar, saya tidak merasa takut dan tanpa beban. Artinya kalau kepilih ya syukur, tidak ya tidak apa-apa,” tambah Jumeri yang dinobatkan sebagai Kepala Sekolah Terbaik Tingkat Nasional tahun 2013 tersebut.

Dengan bekal pengalaman sebagai guru dan kepala sekolah serta pengalaman di bidang pendidikan lainnya, Jumeri mantap mengikuti proses seleksi dari awal hingga akhir dengan lancar. Hingga akhirnya, dia masuk dalam tiga besar kandidat yang lolos dan namanya dipanggil oleh Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo untuk dilantik menjadi Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan pada Senin 6 Mei.

“Senang dan bangga sekali, semoga bisa melaksanakan amanah ini dengan baik. Saya ingin membawa perubahan untuk kebaikan pendidikan di sini, khususnya soal integritas,” terangnya.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita edukasi lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement