SEMARANG - Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Semarang mengungkapkan fakta terjadinya kekerasan yang dilakukan pengurus Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) terhadap juniornya.
"Kami memiliki bukti berupa video rekaman kekerasan itu. Poin pelanggaran terhadap AN dan AF memang diakumulasikan dari video itu," kata Kepala SMAN 1 Semarang Endang Suyatmi di Semarang, Jumat (2/3/2018).
Dalam kesempatan itu dihadirkan pula sejumlah orang tua korban kekerasan senior terhadap juniornya dalam kegiatan OSIS, termasuk kalangan alumni yang membenarkan adanya tindak kekerasan tersebut.
Berbagai bukti itu, kata dia, awalnya dilaporkan orang tua yang merasa resah dengan dugaan kekerasan yang menimpa anaknya yang pengurus OSIS, termasuk Tari, orang tua almarhum Bintang yang meninggal tenggelam.
SMAN 1 Semarang telah mengeluarkan dua siswanya, yakni AN dan AF karena dugaan kekerasan saat kegiatan latihan dasar kepemimpinan (LDK) OSIS pada November 2017, dan menskorsing tujuh siswa pengurus OSIS.