Pembuatan alat bernama “Smart Park” tersebut membutuhkan waktu hingga enam bulan, karena harus melakukan pengamatan dan penelitian di lahan parkir. Kemudian mereka berbagi tugas untuk membuat perangkat kerasnya, termasuk jenis dan jumlah sensor yang digunakan.
“Kalau yang membuat program (software) teman satu lagi, Abdul Ghofar. Dia yang membuat desain tampilan website biar kelihatan bagus saat diakses pengguna. Kita sekarang juga sedang meneliti penggunaan sensor kamera untuk mendeteksi kendaraan yang parkir,” tambah Firdaus.
Sementara itu, Humas Udinus, Agus Triyono, menyatakan, pihak kampus berjanji akan mengembangkan inovasi tersebut agar bisa diaplikasikan secara nyata. Pihaknya akan menggandeng pusat perbelanjaan yang kerap kesulitan mengelola lahan parkir, karena banyaknya pengunjung.
“Ke depan, kita akan bekerja dengan stakeholder dan user-user lain khususnya pengguna Smart Park untuk dikembangkan bukan hanya dalam prototipe seperti ini. Intinya kita ingin memberikan kemudahan bagi masyarakat luas, sehingga mereka tak akan kesulitan ketika akan menggunakan fasilitas parkir,” tandasnya.
(Susi Fatimah)