Sementara teman satu tim Renata, Laras, mengungkapkan bahwa kesulitan memproduksk film fiksi adalah pada setting lokasi. Pasalnya, mereka harus men-setting sedemikian rupa agar lokasi sesuai apa yang ada di naskah. Belum lagi harus mengarahkan orang yang belum akrab di depan kamera.
"Perizinan lokasi juga sulit. Kadang kalau mau di tempat-tempat tertentu dilarang oleh satpam," ujarnya.
Terlepas dari itu, Laras menilai jika sudah passion maka kesulitan dalam memproduksi sebuah film tidak dijadikan sebagai beban. Dia juga bersyukur mendapat tim yang kompak sehingga sampai akhir proses pembuatan film bisa berjalan lancar.
"Walaupun dikejar deadline, tetap enjoy, karena memang suka sehingga rasa capek itu terbayar. Proses syuting lama, tetapi dibawa happy. Mungkin pernah ada rasa terbebani, apalagi kami satu kru, untungnya selalu ada hal yang membuat mood kembali," tukasnya. (ira)
(Rifa Nadia Nurfuadah)