TANGERANG - Fakultas Bisnis Universitas Multimedia Nusantara (UMN) melalui Prodi Akuntansi, Prodi Manajemen, dan Magister Manajemen Teknologi UMN telah resmi terakreditasi oleh FIBAA.
Tiga program studi Fakultas Bisnis UMN, yaitu program sarjana (S1) Akuntansi, Manajemen, dan program Magister (S2) Manajemen Teknologi telah terakreditasi oleh FIBAA. Dengan akreditasi ini, ketiga program studi tersebut telah diakui internasional.
FIBAA merupakan lembaga akreditasi penjaminan mutu nasional maupun internasional yang mendasarkan assessment-nya sesuai pada standar internasional, khususnya European Standards and Guidelines (ESG). Pada tataran global, FIBAA sebagai sebuah lembaga penjaminan mutu, juga sudah secara resmi diakui oleh berbagai negara seperti Belanda, Austria, Swiss, dan Kazakhstan, serta bekerja sama dengan berbagai lembaga penjaminan mutu lain di Australia, Kazakhstan, Kyrgyzstan, Belanda, Polandia, dan Rusia. Dengan mengikuti akreditasi ini, FIBAA akan memberikan segel kualitasnya kepada institusi pendidikan tinggi dan program dengan kualitas tinggi di seluruh dunia.
Dekan Fakultas Bisnis UMN, Dr Florentina Kurniasari T, SSos, MBM, mengungkapkan, sebelumnya Fakultas Bisnis UMN sudah terakreditasi secara nasional oleh BAN-PT.
“Secara nasional sudah akreditasi ya, untuk prodi manajemen dan akuntansi sudah A, kalau MMT itu Baik Sekali. Melalui akreditasi internasional ini kita mendukung visi UMN menjadi World Class University,” ucap Florentina, dalam siaran pers yang diterima.
Untuk mendapatkan akreditasi FIBAA ini, Florentina menuturkan banyak persiapan yang dilakukan selama dua tahun kebelakang untuk memastikan dokumen yang dibutuhkan serta mempersiapkan kurikulum berstandar internasional.
“Yang menjadi tantangan adalah ketika menyiapkan kurikulum, karena kurikulum yang dipersiapkan yang berstandar internasional harus mengikuti proses kurikulum yang OBE (Outcome Based Education) kemudian kita juga memastikan bagaimana mengukur supaya mahasiswa itu bisa mencapai capaian ELO (Expected Learning Outcome). Karena FIBAA ini yang diakreditasi kurikulumnya ya,” tutur Florentina.
Florentina menjelaskan, untuk bisa sampai ke tahap ini, memerlukan beragam upaya dimulai dari mengikuti studi banding hingga mengikuti Bimbingan Teknis khusus yang diadakan oleh DIKTI bagi program studi yang ingin mengajukan akreditasi internasional.
“Ketiga prodi yang mendapatkan akreditasi internasional FIBAA ini bukan prodi terakhir yang akan melakukan akreditasi internasional di tahun ini, dan berharap program studi lain bisa mendapatkan hasil yang ingin dicapai”.
Dengan didapatkannya Akreditasi Internasional FIBAA ini, Florentina berharap ke depannya proses pembelajaran akan berorientasi internasional.
Follow Berita Okezone di Google News