Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Selamat Hari Guru Internasional!

Rifa Nadia Nurfuadah , Jurnalis-Senin, 05 Oktober 2015 |14:01 WIB
Selamat Hari Guru Internasional!
Suasana kegiatan belajar mengajar di sebuah kelas di Amerika. (Foto: Reuters)
A
A
A

JAKARTA - Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB), UNESCO, menetapkan 5 Oktober sebagai Hari Guru Internasional. Setiap tahun, peringatannya diarahkan sebagai momentum untuk meneguhkan peran guru dalam pendidikan di penjuru dunia.

Dikutip dari laman UNESCO, Senin (5/10/2015), peringatan Hari Guru Internasional tahun ini mengusung tema "Empowering Teachers, Building Sustainable Societies” atau "Pemberdayaan Guru untuk Membangun Masyarakat Berkelanjutan". Slogan ini memotret peran guru tidak hanya untuk mencapai tujuan pendidikan; tetapi juga menjadi kunci dalam pembangunan kapasitas negara secara berkelanjutan melalui pembelajaran serta membangun masyarakat melalui pengetahuan, nilai dan etika. Namun di sisi yang sama, mereka menghadapi berbagai tantangan seperti minimnya jumlah guru, buruknya kualitas pengajaran dan rendahnya status sosial.

Hari Guru Internasional tahun ini diperingati setelah penetapan Target Pembangunan Berkelanjutan oleh Sidang Umum PBB. Momen tersebut juga mewakili kesempatan pertama untuk mencanangkan roadmap bagi para guru dalam agenda Pendidikan 2030.

Meski peran guru diakui sangat penting dalam mengubah kehidupan muridnya dan pembangunan masyarakat sejahtera berkelanjutan, para guru kerap kali dipandang sebelah mata dan tidak diberdayakan. Ironi ini utamanya dirasakan para guru pendidikan anak usia dini (PAUD).

Secara umum, banyak negara mengalami masalah dengan besarnya jumlah guru berkualitas di bawah standar dan tidak layaknya pelatihan profesional bagi mereka. Data statistik UNESCO Institute memperkirakan, agar seluruh anak di dunia mendapatkan pendidikan dasar pada 2020, semua negara membutuhkan 10,9 juta guru sekolah dasar.

Berbagai faktor ini menghasilkan kesenjangan pada akses dan proses pendidikan. Keduanya paling memengaruhi sekolah di berbagai negara miskin, khususnya pada masa pendidikan dasar. Hal ini sangat mengkhawatirkan, mengingat banyak bukti menunjukkan bahwa perkembangan anak di usia dini sangatlah penting.

Para pengajar PAUD di kebanyakan negara sendiri hanya menerima pelatihan yang sangat minim, bahkan tidak memiliki bekal pendidikan sama sekali. Mereka juga dibayar dengan buruk dan tidak memiliki prospek karier serta dianggap rendah pada status sosial.

UNESCO ingin menekankan kebutuhan untuk memberdayakan semua guru dengan memberikan suasana kerja yang layak, sehat dan aman. Mereka juga perlu dikelilingi dengan kepercayaan, otonomi profesional dan kebebasan akademis.

Peringatan Hari Guru Internasional dipusatkan di markas besar UNESCO di Paris. Asisten Direktur UNESCO untuk bidang Pendidikan Qian Tang, akan membuka seremoni. Acara kemudian dilanjutkan dengan diskusi panel tentang Pendidikan 2030 dan pentingnya Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).

Rangkaian kegiatan akan diikuti oleh para delegasi permanen, lembaga swadaya masyarakat (LSM) mitra atau yang terafiliasi dengan UNESCO, para guru dan institusi oendidikan guru serta perwakilan jaringan global/regional dalam dunia PAUD. Pada hari yang sama, UNESCO, Education For All Global Monitoring Report, dan Education International meluncurkan kampanye untuk para guru untuk bersedia menjadi advokat pendidikan dan membantu mewujudkan agenda pembangunan berkelanjutan.

(Rifa Nadia Nurfuadah)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita edukasi lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement