Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Niat Pemerintah Sejahterakan Guru Belum Jelas

Afriani Susanti , Jurnalis-Senin, 05 Oktober 2015 |18:49 WIB
Niat Pemerintah Sejahterakan Guru Belum Jelas
Aksi unjuk rasa puluhan ribu guru honorer di DPR RI. Mereka menuntut kejelasan status dan kesejahteraan. (Foto: dok. Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Salah satu kebijakan pemerintah dalam menyejahterakan guru adalah melalui proses sertifikasi. Namun belum semua guru mendapatkan kesejahteraan tersebut.

"Pemerintah memang sudah memiliki niat baik untuk memberikan kesejahteraan bagi guru. Tetapi niat itu belum jelas. Akibatnya bisa kita rasakan pada sertifikasi ini," kata Perwakilan dari Sekolah Tanpa Batas, Bambang Wisudo, dalam diskusi "Hari Guru Internasional" di Bakoel Coffee, Cikini, Jakarta, Senin(5/10/2015).

Menurut Bambang, program sertifikasi tidak mengubah kinerja guru di dalam kelas. Bahkan, tunjangan sertifikasi pun banyak dipakai untuk berbagai hal konsumtif.

"Nyatanya, status setiap guru tidak sama. Di Bogor ada guru honorer yang gajinya Rp300 ribu - Rp500 ribu, padahal dia kerja setiap hari. bila urusan kesejahteran ini tidak diselesaikan, maka pendidikan tidak akan maju," imbuhnya.

Meski peran guru diakui sangat penting dalam mengubah kehidupan muridnya dan pembangunan masyarakat sejahtera berkelanjutan, para guru kerap kali dipandang sebelah mata dan tidak diberdayakan. Pemberdayaan para guru inilah yang menjadi fokus UNESCO dalam peringatan Hari Guru Internasional 2015. UNESCO ingin menekankan kebutuhan untuk memberdayakan semua guru dengan memberikan suasana kerja yang layak, sehat dan aman. Mereka juga perlu dikelilingi dengan kepercayaan, otonomi profesional dan kebebasan akademis.

(Rifa Nadia Nurfuadah)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita edukasi lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement