"Tidak mudah untuk bisa sampai ke sana. Selain karena adanya tantangan dengan berbagai seleksi itu, kami juga terhambat masalah dana. Tapi syukur, Alhamdulillah kami bisa berangkat dan bisa meraih prestasi membanggakan," katanya.
Dia menyebut prestansi yang diraih merupakan bentuk kontribusi kepada UMY, karena telah berhasil membawa nama baik UMY di tingkat internasional.
Senada dikatakan Asep Suryana, yang mengaku pesaing terberat selama mengikuti perlombaan datang dari para mahasiswa yang merupakan penutur asli Bahasa Inggris (native speaker). Meski demikian, justru mereka bertiga dalam satu tim ini dinyatakan terbaik oleh juri. Untuk itu, Asep mengingatkan agar mahasiswa Indonesia tidak perlu merasa minder atau kurang percaya diri dengan kemampuan bahasa Inggris yang dimilikinya.
"Selama kita bisa bicara dengan jelas, orang-orang akan mengerti. Buktinya, kita (Indonesia) yang notabene masih terbata-bata menggunakan bahasa Inggris, karena bahasa asing, tapi ternyata mampu menguasai persidangan dengan baik," katanya.
(Rifa Nadia Nurfuadah)