JAKARTA - Enam sekawan siswa SMA berhasil menciptakan inovasi dalam hal teknologi. Mereka menciptakan sebuah alat bantu untuk penyandang tunanetra, berbasis teknologi AI.
Alat bantu itu bernama Omnisense, sebuat perangkat penutup kepala berbasis AI untuk Penyandang Tunanetra. Omnisense adalah perangkat wearable berbentuk headgear yang dirancang untuk membantu penyandang tuna netra memahami lingkungan sekitar.
Teknisnya, secara 360 derajat menggunakan empat kamera dan vision AI realtime dengan mengeluarkan suara ketika ada suatu benda di depan, samping kiri kanan dan belakang.
Mereka yang menciptakan, yakni Bagoes Satrio Djajoesman, Kyanra Altaira Hubie Hartadi, Raden Haidar Ali Kusuma, Rafael Ardhitia, Rifat Trezandika, dan Bima Primaditya.