Riwayat Pendidikan Jenderal Besar TNI Soeharto yang Kini Resmi Jadi Pahlawan Nasional 2025

Kurniasih Miftakhul Jannah, Jurnalis
Rabu 12 November 2025 09:05 WIB
Riwayat Pendidikan Jenderal Besar TNI Soeharto yang Kini Resmi Jadi Pahlawan Nasional 2025 (Foto: Ist)
Share :

JAKARTA - Riwayat pendidikan Jenderal Besar TNI Soeharto yang kini resmi jadi Pahlawan Nasional 2025. Presiden Prabowo Subianto resmi menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada 10 tokoh di Istana Negara, di antaranya termasuk Presiden ke-2 Soeharto.

Penetapan Soeharto sebagai Pahlawan Nasional bahkan menjadi trending topic di platform X. Sejumlah akun dalam cuitannya mengatakan bahwa Soeharto jadi Pahlawan Nasional karena jasanya saat menjadi presiden.

Riwayat Pendidikan Soeharto

Soeharto sekolah ketika berusia delapan tahun, tetapi sering berpindah. Semula disekolahkan di Sekolah Dasar (SD) di Desa Puluhan, Godean. Lalu pindah ke SD Pedes (Yogyakarta) lantaran ibu dan ayah tirinya, Pramono, pindah rumah ke Kemusuk Kidul.

Kertosudiro kemudian memindahkan Soeharto ke Wuryantoro, Wonogiri, Jawa Tengah. Soeharto dititipkan di rumah bibinya yang menikah dengan seorang mantri tani bernama Prawirowihardjo. Soeharto kemudian disekolahkan dan menekuni semua pelajaran, terutama berhitung. Ia juga mendapat pendidikan agama yang cukup kuat dari keluarga bibinya.

Setamat Sekolah Rendah (SR) empat tahun, Soeharto disekolahkan oleh orang tuanya ke sekolah lanjutan rendah di Wonogiri. Pada tahun 1935 Soeharto kembali ke kampung asalnya, Kemusuk, untuk melanjutkan sekolah di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Muhammadiyah di Yogyakarta.

Setamat SMP pada tahun 1938, Soeharto sebenarnya ingin melanjutkan ke sekolah yang lebih tinggi. Apa daya, ayah dan keluarganya yang lain tidak mampu membiayai karena kondisi ekonomi.

Pada 1 Juni 1940, ia diterima sebagai siswa di sekolah militer di Gombong, Jawa Tengah. Setelah enam bulan menjalani latihan dasar, ia tamat sebagai lulusan terbaik dan menerima pangkat kopral. Ia terpilih menjadi prajurit teladan di Sekolah Bintara Gombong. Soeharto resmi bergabung dengan pasukan kolonial Belanda, KNIL, saat Perang Dunia II.

Sosok Soeharto

Soeharto adalah Presiden RI kedua (1968–1998), dengan masa jabatan terlama sepanjang sejarah republik ini. Beliau populer dengan sebutan Bapak Pembangunan karena pada masa jabatannya Indonesia dinilai mengalami industrialisasi yang signifikan, pertumbuhan ekonomi, peningkatan taraf pendidikan, dan kebangkitan kewirausahaan.

Beliau lahir di Bantul pada 8 Juni 1921 dari pasangan Kertosudiro dan Sukirah.

Pak Harto telah merintis karier di militer sejak masa penjajahan Belanda dan turut berperan aktif dalam episode sejarah Serangan Umum 1 Maret 1949 serta Komando Mandala Pembebasan Irian Barat. Beliau adalah salah satu dari tiga figur di Indonesia yang mendapat pangkat Jenderal Besar, pangkat tertinggi di TNI AD (bersama Sudirman dan A.H. Nasution).

Beliau adalah pencetus ide fusi parpol pada tahun 1973, yakni penyederhanaan jumlah partai politik peserta Pemilu menjadi tiga: PDI, PPP, dan Golkar.

Beberapa peninggalan monumental era Pak Harto di antaranya: ASEAN, integrasi Timor Timur, TMII, Bandara Soekarno–Hatta, jalan tol Jagorawi, program Repelita, dan program Keluarga Berencana.

Pak Harto wafat pada 27 Januari 2008 dan dimakamkan di Karanganyar, Jawa Tengah.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Edukasi lainnya