JAKARTA — Riset Grup (RG) Sejarah Kebudayaan, Program Studi Ilmu Sejarah, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret (FIB UNS), menggelar pelatihan pembuatan ecoprint bagi Komunitas Sanggar Seni Tresna Budaya di Kalurahan Kemiri, Kapanewon Tanjungsari, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Pelatihan yang diikuti lebih dari 70 peserta, terdiri dari murid dan wali murid Sanggar Seni Tresna Budaya, menghadirkan narasumber Dosen Program Studi Seni Rupa Murni Fakultas Seni Rupa dan Desain UNS Dyah Yuni Kurniawati. Materi pelatihan mencakup teknik dasar ecoprint sebagai salah satu bentuk Teknologi Tepat Guna (TTG) berbasis potensi lokal.
Kegiatan ini dibuka oleh Drs. Tundjung Wahadi Sutirto, M.Si., yang menyampaikan bahwa tujuan pelatihan ini adalah untuk mengembangkan potensi budaya desa secara kreatif dan ekonomis.
“Masyarakat Kalurahan Kemiri memiliki Sanggar Tresna Budaya yang aktif. Melalui pelatihan ecoprint ini, mereka dikenalkan pada teknik pewarnaan alami yang memanfaatkan sumber daya alam sekitar seperti daun jati dan tanaman lokal lainnya,” ujar dia, Senin (26/5/2025).
Ketua pelaksana kegiatan, Dr. Asti Kurniawati, S.S., M.Hum., menambahkan bahwa pelatihan ini diharapkan mampu meningkatkan kepekaan masyarakat terhadap kekayaan lingkungan dan mendorong kreativitas yang berkelanjutan.
“Kami ingin menggugah kesadaran bahwa budaya desa tidak hanya layak dilestarikan, tetapi juga bisa menjadi sumber ekonomi kreatif yang ramah lingkungan,” tuturnya.
Ketua Sanggar Seni Tresna Budaya Sugiyono menyampaikan rasa terima kasih kepada tim pengabdian FIB UNS. “Ilmu dan keterampilan yang diberikan sangat bermanfaat untuk perkembangan sanggar kami ke depan,” ungkapnya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)