Gerakan 1.000 Siswa SMK Sales Naik Kelas, Mendikdasmen Ingin Tingkatkan Peminat Jurusan Marketing

Fatihah Delasifa, Jurnalis
Selasa 29 April 2025 09:44 WIB
Gerakan 1.000 Siswa SMK Sales Naik Kelas, Mendikdasmen Ingin Tingkatkan Peminat Jurusan Marketing (Foto: Okezone)
Share :

JAKARTA -  Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Pendidikan Khusus, dan Layanan Khusus (Ditjen Vokasi dan PKLK) Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) memperkenalkan Program Gerakan 1.000 Siswa SMK Sales Naik Kelas 2025.

Inisiatif ini bertujuan untuk memenuhi permintaan sektor bisnis terhadap tenaga penjualan yang tidak hanya terampil dalam aspek teknis, tetapi juga memiliki karakter serta kepribadian yang unggul. Dirancang untuk melibatkan 1.000 siswa SMK dari jurusan pemasaran, program ini akan dilaksanakan selama tiga tahun, dimulai dari kelas X sampai XII.

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti menyoroti pentingnya mengubah pandangan terhadap profesi sales yang sering kali kurang dihargai. 

"Sales adalah garda terdepan perusahaan. Branding dan kepribadian menjadi kunci keberhasilan, bahkan sebelum produk itu sendiri diluncurkan," ujarnya di Gedung A Kompleks Kemendikdasmen, Senayan, Jakarta, Senin 28 April 2025.

1. Tingkatkan Jurusan Marketing di SMK

Mendikdasmen mengatakan, tujuan utama hadirnya program tersebut agar siswa SMK, khususnya yang memilih jurusan marketing/pemasaran semakin siap masuk dunia kerja ataupun berwirausaha.

"Kita pertemukan dengan mitra dari dunia usaha dan dunia industri yang selama ini juga sudah menjadi mitra strategis SMK untuk pengembangan berbagai macam program keahlian," ujar Mu'ti.

Program Sales Naik Kelas menjadi upaya Kemendikdasmen dalam melakukan inovasi dan perbaikan program keahlian sales atau yang sering disebut marketing. Sebab, jurusan ini memiliki peminat yang rendah di SMK.

"Selama ini memang agak kurang peminatnya di SMK. Sehingga, dengan program ini diharapkan program keahlian ini dapat naik kelas, dapat lebih baik lagi, dan lebih siap untuk menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan baik berkaitan dengan marketing itu sendiri," katanya.

 

2. Siap Masuk Dunia Kerja

Mu'ti menekankan kata gerakan yang menjadi kunci penting dalam program ini. Menurutnya, program peningkatan kualitas pendidikan di SMK harus menjadi gerakan bersama.

"Artinya, gerakan bersama, sehingga beribu-ribu lulusan SMK ini memiliki kemampuan, kesiapan, dan juga memfasilitasi untuk mereka ini masuk dunia kerja dan berwirausaha," katanya.

Ke depannya, mereka siap masuk dunia kerja dan berwirausaha, tetapi juga tetap memiliki kesempatan untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi.

Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Tatang Muttaqin menjelaskan bahwa program ini menerapkan metode pembelajaran yang berbasis industri, dengan pendekatan Innovative, Competitive, Adaptive, and Never Give Up (ICAN). Metode tersebut bertujuan untuk mempersiapkan siswa tidak hanya untuk bekerja, tetapi juga untuk berwirausaha.

Selain itu, program tersebut juga menjadi upaya untuk meningkatkan kemampuan praktis siswa SMK di bidang pemasaran, mendorong pertumbuhan karir serta membangun mentalitas profesional dari lulusan SMK.

Sebagai informasi, tiga sasaran dari program itu ialah siswa SMK yang mencakup 1.000 siswa pemasaran kelas 10 yang akan mengikuti program selama 3 tahun, guru dan sekolah, serta dunia industri.

"Siswa yang menyelesaikan program akan mendapatkan sertifikat dari perusahaan dan asosiasi industri serta mendapatkan kesempatan untuk Praktek Kerja Lapangan (PKL) hingga rekrutmen untuk yang berprestasi," kata Tatang.

Hingga saat ini ada lebih dari 1.900 siswa SMK yang memilih program keahlian pemasaran. Gerakan ini juga diikuti lebih dari 70 industri besar yang akan menjadi mentor para siswa SMK.

Inisiatif ini diharapkan dapat menjadi contoh kerja sama antara pendidikan vokasi dan industri di masa yang akan datang. Dengan merubah cara pendekatan pendidikan sales di SMK, para lulusan diharapkan tidak hanya mampu mengisi lowongan kerja, tetapi juga mengangkat martabat profesi sales sebagai penggerak ekonomi nasional.

Peluncuran ini juga menandakan komitmen semua pihak untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045, di mana generasi muda diharapkan memiliki keterampilan yang baik, kemampuan bersaing, dan martabat yang tinggi.

(Dani Jumadil Akhir)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Edukasi lainnya