JAKARTA - Ternyata ada pekerjaan tanpa membutuhkan gelar sarjana tapi penghasilanya hingga miliaran Rupiah. Pekerjaan-pekerjaan ini pun membuktikan bahwa gelar sarjana bukanlah segalanya dalam berkarier.
Bahkan hampir 20% pekerja tanpa gelar mendapatkan pekerjaan dengan penghasilan lebih tinggi dibandingkan rata-rata lulusan perguruan tinggi.
Menurut penelitian, ada dua juta orang tanpa gelar di Amerika yang dapat menghasilkan lebih dari USD100 ribu atau setara dengan Rp1,6 miliar (kurs Rp16.246 per USD).,
Organisasi American Student Assistance (ASA) dan Burning Glass Institute mengungkapkan bahwa tidak semua gelar sarjana menjamin kesuksesan karier.
Terdapat beberapa jenis lowongan tingkat pemula di AS untuk jenis pekerjaan ini, di antaranya dalam industri pemeliharaan, manufaktur dan utilitas, teknisi listrik hingga teller bank yang sering kali menjadi batu loncatan bagi pekerja muda non-gelar.
Selain itu, jenis pekerjaan ini juga memiliki proporsi pekerjaan awal yang lebih tinggi. ASA dan Burning Glass Institute memberikan laporan terkait gaji pekerjaan yang tidak memerlukan gelar dan menawarkan keamanan kerja yang kuat serta potensi untuk mendapatkan penghasilan enam digit, diantaranya :
Gaji rata-rata: USD75.020 (Rp1,2 miliar)
Gaji rata-rata untuk 10% penerima teratas: USD114.750 (Rp1,8 miliar)
Gaji rata-rata: USD85.420 (Rp1,3 miliar)
Gaji rata-rata untuk 10% penerima teratas: USD119.920 (Rp1,9 miliar)
Gaji rata-rata: USD71.130 (Rp1,1 miliar)
Gaji rata-rata untuk 10% penerima teratas: USD99.210 (Rp1,6 miliar)
Gaji rata-rata: USD61.770 (Rp1 miliar)
Gaji rata-rata untuk 10% penerima teratas: USD90.300 (Rp1,4 miliar)
Gaji rata-rata: USD80.030 (Rp1,2 miliar)
Gaji rata-rata untuk 10% penerima gaji teratas: USD108.470 (Rp1,75 miliar)
Pekerjaan yang tidak memerlukan gelar sarjana seringkali dianggap kurang menjanjikan dibanding pekerjaan yang membutuhkan gelar sarjana.
Namun berdasarkan data penelitian yang diperoleh menyatakan bahwa banyak jenis pekerjaan yang memberikan kesempatan bagi mereka yang tidak memiliki gelar dengan penghasilan yang tinggi.
"Kaum muda yang memasuki dunia kerja segera setelah sekolah menengah kemungkinan besar membuat keputusan berdasarkan upah awal saja," kata Presiden dan CEO ASA Jean Eddy, dilansir dari CNBC, Kamis (23/1/2025).
"Namun, itu hanya sebagian dari apa yang harus dipertimbangkan dalam membuat keputusan karier," sambungnya
Teknisi turbin angin, seringkali diremehkan dan diabaikan karna penghasilan teknisi pemula senilai kurang dari USD50.000 (Rp811 juta). Padahal, teknisi service turbin angin ini sangat menguntungkan, karena diperkirakan akan meningkat hampir dua kali lipat selama dekade berikutnya.
(Feby Novalius)