Wawancara Khusus Mendikdasmen: Prabowo Tekankan Matematika Diajarkan sejak TK

Jonathan Simanjuntak, Jurnalis
Jum'at 29 November 2024 16:37 WIB
Mendikdasmen bicara soal Presiden Prabowo Tekankan Pelajran Matematika
Share :

JAKARTA - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu'ti mengungkap Pemerintahaan Prabowo Subianto mempunyai program untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia. Sejalan dengan itu, ia juga mengunkap Prabowo menekankan pembelajaran matematika yang dimulai sejak taman kanak-kanak (TK).

"Ini yang juga jadi prioritas kami dan termasuk pak Prabowo menekankan matematika mulai diajarkan sejak TK dan pendidikan SD di tahun awal, paling engga kelas 1-4 harus mendapatkan perhatian serius untuk literasi, numerasi," kata Abdul Mu'ti dalam wawancara dengan Okezone, dikutip Jumat (29/11/2024).

Program ini dikenal dengan program wajib belajar 13 tahun yang dimulai sejak masa pra-sekolah. Lebih lanjut, Mu'ti menjelaskan bahwa hal ini dilakukan sebagai modal untuk pengembangan keilmuan, science dan teknologi di Indonesia.

"Ini yang memang menjadi pondasi untuk pengembangan keilmuan lain seperti science teknologi, ini kan pondasinya ada pada literasi, numerasi dan juga mungkin sosialiasi dalam pengertian sosialiasi membangun kepribadiaan anak-anak kita," jelas dia.

Ia juga menekankan bahwa pembelajaran matematika pada tingkat TK bukanlah matematika konvensional yang mengajarkan rumus. Apa yang ditanamkan kepada anak-anak berkaitan dengan pengenalan matematika lewat diasahnya logika.

"Pendekatannya adalah pendekatan matematika dengan logic, logicnya itu yang diajarkan. Rumus itu belakangan, rumus itu formulalisasi dari logic, seringnya kan sekarang rumusnya dulu penerapannya belakangan, ini yang seringkali menjadi masalah sehingga orang belajar matematika itu mati-matiaan," tuturnya.

Mu'ti lantas mencontohkan salah satu materi yang bisa diajarkan. Misalnya, anak-anak nantinya akan mulai diperlihatkan terkait angka, simbol hingga bentuk bangun dasar.

"Ketika nanti mengajarkan penjumlah itu nanti tidak dihitung 1+1=2  tidak begitu, tetapi mungkin Fazila, Mu'ti siapa lagi berdiri dan sambil kemudian dia bergerak, nah ini mengenal hitungan tapi dengan cara mereka bergerak-gerak, sehingga motorik kasarnya juga bergambar," jelas dia.

"Tapi dia bisa juga melompat-lompat, misalnya dibuat kotak-kotak, bahwa ini segitiga, bujur sangkar, ini persegi panjang, nanti coba kamu lompat ke arah mana. kan motorik kasarnya itu," tambahnya.

(Taufik Fajar)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Edukasi lainnya