JAKARTA - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti menyoroti terkait fenomena kecanduan gadget yang semakin mengkhawatirkan di kalangan anak-anak. Dia menyatakan bahwa ketergantungan terhadap perangkat digital ini telah menjadi masalah serius yang mempengaruhi perkembangan anak-anak di Indonesia.
Menurut Mendikdasmen, budaya memanjakan anak dengan gadget sejak usia dini menjadi salah satu penyebab utama. Dia mencontohkan anak-anak di usia taman kanak-kanak (TK) yang mungkin belum bisa membaca, namun sudah mahir bermain game dengan cepat, bahkan lebih cepat daripada orang dewasa.
"Ketagihan terhadap gadget ini saya kira terkait dengan budaya kita yang sejak kecil itu memanjakan anak-anak itu dengan gadget anak TK itu mungkin belum bisa baca Tapi dia bisa main game dengan sangat cepat melebihi saya yang Profesor atau mungkin pak rektor dan Doktor," ungkapnya dalam video tersebut.
Dia menjelaskan bahwa kecanduan gadget ini berdampak pada konsentrasi anak. Anak-anak cenderung kesulitan untuk fokus pada informasi yang berguna, sementara informasi yang tidak relevan malah sering kali mendorong mereka untuk berperilaku agresif. Tanpa pendampingan yang tepat dari orang dewasa, kondisi ini bisa menjadi tanda bahaya yang mengancam masa depan generasi muda.
Tantangan berikutnya, kata Mendikdasmen, adalah terlalu banyaknya informasi yang diterima anak-anak melalui gadget. Informasi yang melimpah ini tidak selalu bermanfaat, dan sebagian besar justru bisa merusak pola pikir dan perkembangan anak.