Kenduri Wiwitan Kopi Desa Banyuanyar Tim PKMI UNS juga telah berkolaborasi dengan Pemerintah Desa Banyuanyar mengadakan Kenduri Wiwitan Kopi. Kegiatan ini sebagai bagian dari upaya pemberdayaan masyarakat dan pengembangan ekonomi kreatif berbasis kearifan lokal. Kenduri diawali dengan upacara tradisi Wiwitan Petik Kopi Kamis (27/7/2024) di Kebun kopi Kelompok Tani Berkah Kopi Desa Banyuanyar.
Kenduri Wiwitan Kopi Boyolali adalah sebuah tradisi yang dilakukan oleh para petani kopi di Boyolali untuk memulai masa panen kopi. Kata "wiwitan" berasal dari bahasa Jawa yang berarti "permulaan" atau "pembukaan," dan dalam konteks ini, mengacu pada upacara yang menandai dimulainya panen kopi. Selain bertujuan “nguri-nguri” budaya, acara ini juga bertujuan untuk mengembangkan potensi wisata dan mem-branding Desa Banyuanyar sebagai daerah penghasil kopi unggulan.
Ketua Tim PKMI UNS Rysca Indreswari menyampaikan bahwa pengembangan ekonomi kreatif berbasis budaya seperti tradisi wiwitan kopi merupakan solusi alternatif untuk menstimulus perkembangan ekonomi kreatif agar mandiri dan mampu mengembangkan usaha lokal.
"Ekonomi kreatif berbasis kearifan lokal berpotensi besar untuk mendongkrak pembangunan dan pertumbuhan masyarakat sekitar," ujar Rysca.
Kegiatan bertajuk “Banyuanyar Jeep Journey: Jelajah Kopi Nangka” juga diselenggarakan pada Jumat (28/6/2024) dalam rangka mengenalkan keunggulan Kopi Banyuanyar dan sejarahnya.
Para peserta yang terdiri dari mahasiswa dan dosen Sekolah Vokasi UNS tampak sangat menikmati serangkaian kegiatan mulai dari jelajah kebun kopi, mengenal sejarah kopi nangka sampai dengan merasakan kenikmatan kopi nangka di Omah Kopi Ngemplak.
(Dani Jumadil Akhir)