Tim PKMI UNS Ajarkan Teknologi Informasi dan Edukasi Kopi ke UMKM

Jihaan Haniifah Yarra, Jurnalis
Senin 08 Juli 2024 11:59 WIB
Tim PKMI UNS Ajarkan Teknologi dan Edukasi Kopi ke UMKM (Foto: UNS)
Share :

JAKARTA - Program Kemitraan Masyarakat Internasional (PKMI) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menggelar workshop Future-Forward: Digital Transformation for Local SMEs in a Globalized World pada Sabtu 29 Juli 2024.

Kegiatan berlokasi di gedung IKM Kampus Kopi Banyuanyar, Desa Banyuanyar, Boyolali. Peserta workshop meliputi pelaku UMKM dan BUMDes Banyuanyar, UMKM binaan Dinas Koperasi dan Tenaga Kerja Kabupaten Boyolali, serta mahasiswa yang sedang membina UMKM dalam program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).

PKMI UNS bekerja sama dengan Pemerintah Desa Banyuanyar dan Assoc. Prof. Ts. Dr. Aslina Baharum dari Department of Computing and Information Systems School of Engineering and Technology Sunway University Malaysia. Mereka menyelenggarakan serangkaian kegiatan yang bertujuan untuk memajukan UMKM di Desa Banyuanyar, Boyolali.

Tim PKMI UNS diketuai oleh Rysca Indreswari dari Program Studi (Prodi) D-3 Agribisnis Sekolah Vokasi (SV). Mereka beranggotakan Dyah Ayu Suryaningrum dan Herlina Mega Puspitasari dari Prodi D-3 Agribisnis, Nindita Clourisa Amaris Susanto dari Prodi D-3 Farmasi S dan Muhammad Rustamaji dari Fakultas Hukum (FH).

Digitalisasi UMKM dapat menjembatani kesenjangan dalam persaingan bisnis. Bentuk pengembangan itu salah satunya melalui situs web. Hal ini karena terdapat daya tarik dan keunggulan kualitas produk. Selain itu, produk mereka mampu menjangkau konsumen di seluruh dunia. Laman web menawarkan keunggulan dalam hal kontrol, keamanan, analisis, dan kemampuan untuk menyediakan pengalaman yang lebih lengkap dan terstruktur bagi pelanggan.

Kepala Desa Banyuanyar Komarudin berharap dengan adanya workshop digitalisasi ini mampu mengakselerasi kemajuan UMKM. Desa Banyuanyar sendiri dikenal sebagai desa wisata dengan konsep edukasi One Village One Product. Terdapat beragam UMKM dengan komoditas seperti jahe, kopi, madu, susu, dan kerajinan. Promosi saat ini baru dilakukan menggunakan media sosial. Oleh karena itu, memiliki keduanya, website dan kehadiran media sosial yang kuat, adalah strategi terbaik untuk UMKM.

Materi workshop yang disampaikan bertajuk DIY Website Creation: Kickstart Your Online Business oleh Assoc. Prof. Ts. Dr. Aslina Baharum.

"Pentingnya memiliki laman web oleh UMKM untuk mempromosikan produk unggulannya," kata Prof. Aslina dalam keterangan resmi UNS, Jakarta, Senin (8/7/2024).

Beliau juga mengajak peserta langsung membuat laman web dengan cara yang mudah dipahami. Peserta tampak sangat antusias karena materi mengenai pembuatan laman web ini adalah hal yang baru mereka pelajari. Mereka berharap dengan adanya laman web mampu membuat produknya lebih dikenal secara meluas.

Selain materi mengenai pembuatan laman web, peserta juga diajarkan pembuatan toko online di Shopee. Sesi ini menghadirkan narasumber BRQ Dias Bahary Adhitama selaku Business Development PT. Shopee International Indonesia. Dalam paparan materi bertajuk “Boost Your Sales: Optimizing Marketplaces for Local SME Success”, Dias mengajak UMKM menjual produk unggulannya di marketplace untuk lebih meluaskan jangkauan.

Kenduri Wiwitan Kopi Desa Banyuanyar Tim PKMI UNS juga telah berkolaborasi dengan Pemerintah Desa Banyuanyar mengadakan Kenduri Wiwitan Kopi. Kegiatan ini sebagai bagian dari upaya pemberdayaan masyarakat dan pengembangan ekonomi kreatif berbasis kearifan lokal. Kenduri diawali dengan upacara tradisi Wiwitan Petik Kopi Kamis (27/7/2024) di Kebun kopi Kelompok Tani Berkah Kopi Desa Banyuanyar.

Kenduri Wiwitan Kopi Boyolali adalah sebuah tradisi yang dilakukan oleh para petani kopi di Boyolali untuk memulai masa panen kopi. Kata "wiwitan" berasal dari bahasa Jawa yang berarti "permulaan" atau "pembukaan," dan dalam konteks ini, mengacu pada upacara yang menandai dimulainya panen kopi. Selain bertujuan “nguri-nguri” budaya, acara ini juga bertujuan untuk mengembangkan potensi wisata dan mem-branding Desa Banyuanyar sebagai daerah penghasil kopi unggulan.

Ketua Tim PKMI UNS Rysca Indreswari menyampaikan bahwa pengembangan ekonomi kreatif berbasis budaya seperti tradisi wiwitan kopi merupakan solusi alternatif untuk menstimulus perkembangan ekonomi kreatif agar mandiri dan mampu mengembangkan usaha lokal.

"Ekonomi kreatif berbasis kearifan lokal berpotensi besar untuk mendongkrak pembangunan dan pertumbuhan masyarakat sekitar," ujar Rysca.

Kegiatan bertajuk “Banyuanyar Jeep Journey: Jelajah Kopi Nangka” juga diselenggarakan pada Jumat (28/6/2024) dalam rangka mengenalkan keunggulan Kopi Banyuanyar dan sejarahnya.

Para peserta yang terdiri dari mahasiswa dan dosen Sekolah Vokasi UNS tampak sangat menikmati serangkaian kegiatan mulai dari jelajah kebun kopi, mengenal sejarah kopi nangka sampai dengan merasakan kenikmatan kopi nangka di Omah Kopi Ngemplak.

(Dani Jumadil Akhir)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Edukasi lainnya