Dalam pengaplikasiannya, Varuna memanfaatkan aliran air sungai untuk menghasilkan listrik. Air sungai diarahkan melalui saluran dengan protective mesh yang berfungsi mencegah hewan akuatik dan kotoran lain menuju turbin.
Energi potensial dan kinetik air kemudian dikonversi menjadi energi mekanik dengan turbin Kaplan yang memutar generator untuk menghasilkan listrik. Setelah melalui turbin, air pada akhirnya akan dikembalikan ke aliran sungai melalui saluran khusus untuk mencegah sedimentasi. Selain itu, Varuna juga dilengkapi pintu air otomatis untuk mencegah luapan air pada saat musim penghujan.
Dekan FTUI Heri Hermansyah menyampaikan, potensi hidro di Indonesia sangat besar mengingat kondisi geografisnya yang kaya akan sungai dan aliran air. Pulau-pulau besar seperti Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua memiliki banyak sungai yang mengalir sepanjang tahun, menjadikannya lokasi ideal untuk pengembangan pembangkit listrik tenaga mikro hidro.
"Dengan memanfaatkan potensi ini, Varuna tidak hanya menyediakan solusi energi yang berkelanjutan tetapi juga berkontribusi pada pengurangan emisi gas rumah kaca yang berbahaya dan biaya operasional yang tinggi dari pembangkit listrik tenaga diesel," katanya.
Apabila dapat dikembangkan dan direalisasikan, ke depannya diharapkan akan terjadi peningkatan kualitas hidup di daerah-daerah terpencil melalui akses listrik yang lebih andal dan berkelanjutan. Ini juga akan mendukung inisiatif pemerintah Indonesia untuk meningkatkan penggunaan energi terbarukan dan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.
Inovasi ini tidak hanya menguntungkan secara ekonomi tetapi juga mendukung upaya global dalam melawan perubahan iklim dan menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat untuk generasi mendatang.
(Dani Jumadil Akhir)