Beberapa terobosan tersebut seperti pembagian kuota internet kepada murid dan guru, meluncurkan platform untuk saling berbagi praktik baik bagi para guru, serta pengadaan konten pembelajaran melalui saluran televisi.
Selain itu, Kemendikbudristek juga memberikan fleksibilitas kepada sekolah-sekolah dalam memanfaatkan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).
Tak kalah penting, saat itu Kemendikbudristek juga menawarkan kepada semua sekolah agar melakukan kurikulum versi yang disederhanakan.
“Kini dapat dilihat bahwa sekolah yang menerapkan kurikulum yang disederhanakan atau kurikulum darurat mengalami kemunduran belajar lebih sedikit,” ujar Nadiem dilansir Antara.
(Dani Jumadil Akhir)