PADANG - Mahasiswa Politeknik Negeri Padang (PNP) yang menjadi korban erupsi Gunung Marapi di Sumatera Barat ternyata bukan anggota dari Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Mahasiswa Pencinta Alam (Mapala) kampus tersebut.
14 mahasiswa PNP menjadi korban erupsi Gunung Marapi, dari jumlah tersebut 8 orang sudah ditemukan, 2 di antaranya meninggal dunia dan 6 orang masih dicari.
Direktur Politeknik Negeri Padang Surfa Yondri mengatakan 14 korban mahasiswa itu merupakan mahasiswa jurusan teknik sipil PNP dan bukan anggota UKM Mapala PNP.
"Korban mahasiswa kita ini bukan anggota UKM Mapala PNP. Mahasiswa tersebut pergi untuk mengisi waktu libur mereka dengan cara mendaki gunung," ujarnya, Selasa (5/12/2023).
Surfa menambahkan dalam rombongan mahasiswa tersebut total semuanya ada 18 orang terdiri 14 mahasiswa PNP, satu orangtua mahasiswa dan tiga lagi dari mahasiswa perguruan tinggi lainnya.
“Mahasiswa yang meninggal itu bernama Muhammad Teguh Amanda (19) dan Muhammad Alpikri (19). Sedangkan enam orang lainnya masih sedang dicari,” katanya.
Saat ini upaya yang dilakukan oleh PNP dengan membentuk tim dan menyebar anggota ke lapangan untuk mendata serta memantau kondisi terkini dari 14 mahasiswa yang menjadi korban erupsi.
“Kami menugaskannya di Posko Batu Palano dan Koto Baru, kemudian RSUD Padang Panjang dan RSAM, saya sendiri juga sudah membesuk salah satu korban dan menghadiri pemakaman mahasiswa kita yang meninggal," ucapnya.
Selain itu, pihaknya juga mengerahkan mahasiswa dari Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala), serta menurunkan anggota Korps Sukarelawan (KSR) Palang Merah Indonesia (PMI) PNP.
Berikut delapan mahasiswa PNP yang sudah ditemukan:
1. Irvanda Mulya
2. Bima Pratama Nasra
3. Rofid Al Hakim
4. Zhafirah Zahrim Febrina
5. Muhammad Fadli
6. Ahmad Firman
7. Muhammad Teguh Amanda (meninggal dunia)
8. Muhammad Alpikri (meninggal dunia)
(Dani Jumadil Akhir)