Keris ini dibawa Belanda pada saat perang Puputan Klungkung. Keris ini memiliki makna yang menunjukkan fungsi sosial dan religius dalam upacara perkawinan dan lainnya. Keris ini juga merepresentasikan religiositas raja.
BACA JUGA:
“Proses repatriasi ini tidak hanya sekadar pemindahan benda secara fisik, dari museum di Belanda ke museum di Indonesia. Lebih dari itu, hal ini merupakan bagian dari upaya membangun kerja sama penelitian antara peneliti kedua negara, sekaligus penanaman dasar bagi kolaborasi produksi pengetahuan dan perluasan wawasan budaya serta sejarah antara kedua negara,” ucap Hilmar Farid, Direktur Jenderal Kebudayaan dalam pengantar museum ini dan saat pembukaan pameran repatriasi ini.
(Marieska Harya Virdhani)