JAKARTA – Setiap tanggal 25 November diperingati sebagai Hari Guru Nasional. Sering disebut sebagai pahlawan tanpa tanda jasa, guru memang merupakan sosok pahlawan bagi banyak orang. Tidak terkecuali bagi para pelajar di SMAN 82 Jakarta yang memperingati Hari Guru Nasional dengan mengadakan acara yang meriah nan bermakna dalam.
Mempunyai peranan penting bagi masa depan banyak orang, profesi sebagai guru merupakan salah satu profesi yang begitu mulia. Seorang guru menjadi panutan serta menjadi sosok yang ditiru oleh banyak siswanya.
Keberagaman sifat dari para siswa juga tidak jarang membuat para guru teruji kesabarannya. Meski begitu, para guru tetap memiliki kesabaran yang ekstra dalam menyampaikan pelajaran serta secara tulus mengajari para muridnya. Predikat ‘Pahlawan Tanpa Tanda Jasa’ merupakan sebutan yang layak bagi para guru, mengingat banyaknya perjuangan dan pengorbanan yang mereka berikan demi membuka jendela pengetahuan bagi murid didiknya.
Tim Okezone berkesempatan untuk dapat meliput secara langsung kegiatan perayaan Hari Guru Nasional yang diadakan di SMAN 82 Jakarta, Jumat (24/11/2023). Sekolah yang dijuluki dengan nama ‘Daha’ ini mengadakan perayaan Hari Guru Nasional dengan berbagai perlombaan di dalamnya.
Perlombaan seperti lomba menjepit balon hingga lomba antar kelas menjadi kegiatan yang dilakukan pada peringatan Hari Guru Nasional tersebut.
BACA JUGA:
Ada Berbagai Lomba
Para guru berperan aktif dalam perlombaan tersebut demi mempererat hubungan dengan para peserta didiknya.
Pada tahun ini, Tim Osis SMAN 82 mengusung tema “Not All Superheroes Have Capes, Some Have Teaching Degrees,” atau yang jika diartikan ke dalam bahasa Indonesia berbunyi “Tidak Semua Pahlawan Memakai Jubah, Beberapa Memiliki Gelar Mengajar.”
Ungkapan tersebut terdengar klise, namun mengandung makna yang begitu dalam jika direnungkan. Nyatanya di dalam kehidupan sehari-hari kita, pahlawan yang sesungguhnya memiliki gelar mengajar alih-alih menggunakan jubah seperti gambaran pahlawan dalam film dan komik.
BACA JUGA:
Pahlawan Tanpa Tanda Jasa Tanpa Kekuatan Super
Ketua OSIS SMAN 82 Jakarta Jyotika Mokcha mengatakan tema inti dari acara peringatan Hari Guru Nasional di sekolah yang terletak di Jakarta Selatan tersebut.
“Intinya kita mengangkat tema bahwa pahlawan tuh ga harus yang ada kayak di Marvel dan lain-lain, tapi di lingkungan kita tuh sebenernya ada pahlawan kita yaitu bapak ibu guru kita,” ungkapnya Sabtu (24/11/2023).
Kepala Sekolah SMAN 82 Jakarta Ibu Sugiyanti juga mengatakan bahwa untuk menjadi seorang pahlawan tanpa harus memiliki kekuatan super seperti di film-film. “Artinya tanpa memakai itu pun (kekuatan super) siapapun bisa menjadi seorang pahlawan. Bermanfaat bagi orang banyak, tidak harus dia seperti Superman dan memiliki kekuatan, tetapi dia juga bisa menjadi inspirator bagi orang lain,” jawab Kepala Sekolah yang akrab dipanggil Bu Yanti tersebut.
Sugiyanti juga menghimbau para guru lainnya untuk dapat bisa menjadi inspirator dan penggerak bagi para murid. “Guru-guru di hari yang berbahagia ini, teruslah menjadi inspirator bagi anak-anak. Dapat menggerakan anak, dapat menjadi teladan, dan menjadi pelayan mereka, karena kita pelayan mereka loh. Tetaplah mendidik dengan hati,” imbaunya kepada para guru di luar sana.
Dengan segala keterbatasan yang dimiliki seorang guru, baik dari akses, fasilitas, hingga jaminan lainnya, tidak membuat para guru untuk berhenti menyebarkan ilmu yang dimilikinya kepada para siswa. Memberikan kontribusi yang begitu besar bagi bangsa dan negara dalam bidang pendidikan, guru tidak memperoleh tanda jasa seperti para pahlawan nasional.
Tetapi dari pada itu, hormat terbesar dapat kita sampaikan kepada para guru-guru kita. Bagaimana kita meraih pencapaian kita sampai saat ini tidak dipungkiri terdapat andil campur tangan guru di dalamnya.
(Marieska Harya Virdhani)