JAKARTA – Generazi Z dikenal sebagai generasi dengan mental manja dan cenderung sulit menerima kritik. Namun, hal ini tak dibenarkan semata-mata oleh guru. Menurutnya, Generasi Z memiliki kemampuan yang tak dilihat orang lain. Apa saja itu?
Generasi kelahiran tahun 1997 hingga 2013 ini, lahir pada era perkembangan teknologi yang masif. Dengan jangkauan teknologi yang luas, mereka hidup berdampingan dengan gadget sedari dini. Hal ini memungkinkan mereka melihat dunia yang sangat luas, sehingga sulit menyaring informasi positif dan negatif yang ada.
Menanggapi banyaknya anggapan generasi Z sebagai generasi yang manja, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMAN 90 Jakarta Suprapto mengungkapkan bahwa hal ini tergantung pada pemanfaatan teknologi bagi siswanya. Tergantung bagaimana penggunaan teknologi pada siswa.
"Bagi pemalas, mereka menggantungkan informasi dari handphone. Jika memanfaatkan dengan baik, akan berguna," ungkap Suprapto kepada Okezone, Sabtu (25/11/2023).
BACA JUGA:
Suprapto mengakui bahwa kemajuan teknologi membuat siswa terkadang lebih cerdas dari guru. Namun hal ini tidak selalu berdampak positif. "Tapi itu tidak menjamin bahwa siswa unggul. Perlu mereka dididik karakter, perilaku, sopan santun, dan cara menyampaikan pendapatnya," ungkap Suprapto pada wawancara bersama Okezone.
Menurut Suprapto generasi Z hanya perlu diulik skillnya agar lebih maju karena mereka sangat dekat dengan teknologi. Pemanfaatan teknologi bergantung pada pengawasan guru dan orangtua.
Hal ini senada dengan pendapat Guru Bahasa Inggris SMAN 90 Jakarta Maria Ulfah. "Anak-anak zaman sekarang menurut Ibu beda jauh ya sama jaman dulu," jelas Maria.
Baginya pendidikan karakter perlu ditanamkan untuk membentuk karakter anak agar lebih beretika. Pengalaman mengajar Maria selama 35 tahun, membuatnya sadar bahwa jalan satu-satunya agar senantiasa sabar menghadapi murid dengan menikmati pekerjaannya.
"Dibikin enjoy, menikmati dan mencintai pekerjaan. Kalau ada anak yang menguji kesabaran, berusaha memahami anak sebandel apapun," jelas Maria.
BACA JUGA:
Menghadapi generasi manja ini, Maria memiliki langkah-langkah khusus yang disesuaikan dengan karakter setiap siswa. "Ibu sih lebih dengan memberikan contoh dari tahun-tahun sebelumnya, contoh yang realistis," ungkapnya.
Dalam kasus generasi Z yang dianggap manja, Maria menjelaskan bahwa ia pernah mempunyai murid yang kerap di underestimate guru-guru lain sebab jarang hadir di kelas dan tidak mengerjakan tugas. Saat mengajak murid ini lomba sains internasional di Singapura, anak ini tampil dengan cemerlang. "Dia punya kemampuan yang orang gatau," jelas Maria.