Kota Bandung, menjadi saksi dari kisah ini. Era pergerakan dihidupkan oleh semangat para jong atau pemuda Indonesia saat itu. Wage membawa secarik kertas, bukan surat cinta, itu adalah lirik dari lagu Indonesia Raya yang coba ia gubah dan belum pernah diperdengarkan sebelumnya. Bagi Wage, Sundari adalah orang yang "istimewa". Ia menginginkan Sundari untuk membaca dan menuangkan pikiran dalam gubahannya.
BACA JUGA:
Wage berkelana tak tentu arah, ia mengunjungi beberapa rumah saudaranya dan kerap kali berpindah-pindah. Soebagjo Ilham Notodidjojo dalam bukunya berjudul Tragedi Kehidupan Seorang Komponis terbitan 1952, menjelaskan tentang kehidupan patah hatinya pasca kehilangan wanita terkasihnya.
(Dani Jumadil Akhir)