JAKARTA - Siapa yang tak kenal dengan sosok pemuda pencipta lagu Kebangsaan Indonesia Raya? Wage Rudolf Supratman merupakan salah satu sosok pemuda di balik peristiwa Sumpah Pemuda pada 1928 lalu.
Sosok pemuda pencipta lagu kebangsaan Indonesia Raya ini diciptakan oleh WR Supratman atau Wage Rudolf Supratman. Bayangkan, sosoknya sudah menciptakan lagu tersebut pada usia 25 tahun. Bakatnya dalam bermusik membuat menghasilkan banyak karya untuk Indonesia.
BACA JUGA:
Pihak keluarga menuturkan banyak kisah semasa WR Supratman muda, Sabtu (28/10/2023) di Museum Sumpah Pemuda. Setiap kali WR Supratman memainkan alunan lagu tersebut, selalu dilakukan dengan penghayatan sambil menitikkan air mata. Begitu luar biasanya, membayangkan lagi menjadi pertanda bahwa bangsa Indonesia telah merdeka kelak.
Cucu keponakan WR Supratman Agustiani bersama sang anak Beby Geraldine juga menyampaikan pesan kepada generasi muda, khususnya pelajar, bahwa penting untuk menjaga keutuhan bangsa dengan menghidupkan kembali makna dari ikrar Sumpah Pemuda. "Sumpah Pemuda itu adalah sebuah janji puluhan tahun lalu, yang telah diikrarkan setelah puluhan tahun kepada kita. Janji Sumpah Pemuda itu harus kita tepati, kita jaga, kita hidupkan kembali," kata Beby.
Dia meminta para pemuda untuk meneruskan apa dicita-citakan oleh generasi sebelumnya. “Selagi menjaga semangat dalam persatuan bangsa Indonesia,” ucap Beby.
BACA JUGA:
Profil WR Supratman
Nama 'Rudolf' ia dapatkan ketika ibunya menikah dengan seorang Belanda. Sepanjang karirnya, Wage pernah mengagumi sosok wanita yang ditemuinya di Kongres Pemuda I pada 30 April 1926. Wanita tersebut bernama Siti Sundari.
Siti Sundari menjadi perhatian dan primadona pada Kongres Pemuda I dan II. Sundari dikenal sebagai perempuan yang pintar dan berani, bahkan dialah yang mempraktikan bahasa Indonesia untuk pertama kalinya di dalam forum formal atau pada Kongres Pemuda II.