Diduga Ada Kecurangan Penerimaan PPDB Jalur Zonasi, Orang Tua Siswa Ngamuk di SMAN 2 Kota Bekasi

Rahmat Hidayat, Jurnalis
Kamis 13 Juli 2023 17:46 WIB
Illustrasi Aksi Unjuk Rasa (foto: freepick)
Share :

BEKASI - Dinilai banyak kecurangan dalam penerimaan peserta didik baru atau PPDB online jalur zonasi, orang tua siswa yang tidak diterima di jalur zonasi mengamuk dan nyaris adu jotos dengan petugas keamanan sekolah SMA Negeri 2 Kota Bekasi, Jawa Barat pada Kamis (13/7/2023).

Beruntung petugas kepolisian serta anggota TNI yang berjaga di depan sekolah langsung menenangkan orang tua siswa, sehingga keributan tidak berlanjut. Sementara itu, puluhan massa yang tergabung dalam Aliansi Rakyat untuk Pendidikan Nasional melakukan aksi demonstrasi di depan sekolah, mereka menuntut untuk mengusut tuntas indikasi adanya jual beli kursi di sekolah dan mafia PPDB Online jalur zonasi.

Kekesalan orang tua siswa ini lantaran jarak rumah dengan sekolah hanya berjarak ratusan meter. Namun, anak mereka tidak diterima di sekolah tersebut sedangkan siswa yang rumahnya jauh dari sekolah diterima di sekolah tersebut. Hal ini pun membuat orang tua siswa menduga adanya permainan dari pihak sekolah mengenai titik kordinat pendaftaran.

Massa yang melakukan aksi demo di depan gerbang SMAN 2 Kota Bekasi ini menilai ada indikasi jual beli bangku dan mafia penerimaan peserta didik baru. Koordinator aksi, Firman mengatakan, berdasarkan investigasi sebelumnya terdapat temuan serta bukti-bukti telah terjadinya tindak pidana pungutan liar di dalam sektor pendidikan di SMAN 2 Kota Bekasi, seperti memungkinkan siswa pindah ke kartu keluarga yang alamatnya lebih dekat dengan sekolah minimal satu tahun sebelum mengikuti PPDB online jalur zonasi.

“Selain itu terdapat kesalahan dalam sistem PPDB online jalur zonasi terkait dengan dugaan perubahan titik koordinat alamat rumah calon siswa yang ingin mendaftar di SMAN 2, dengan memberikan uang kepada oknum sekolah,” kata Firman.

Guna mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, puluhan personil kepolisian dan Polsek Bekasi Selatan dan Polres Metro Bekasi Kota dikerahkan untuk berjaga-jaga di lokasi aksi.

Sementara itu, pada saat ditemui dan hendak di konfirmasi pihak sekolah SMAN 2 Kota Bekasi tidak bersedia memberikan keterangan terkait dugaan tindak pidana jual beli bangku sekolah, dan perubahan titik kordinat rumah siswa yang ditudingkan massa aksi kepada pihak sekolah.

(Awaludin)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Edukasi lainnya