Di sisi lain, Dosen Fakultas Ilmu Komputer (FILKOM), Novanto Yudistira mengungkapkan, kerja sama antara Universitas Brawijaya dengan sejumlah perguruan tinggi dapat mengimplementasikan AI untuk big data pada tataran molekul tanaman-tanaman herbal. Sehingga harapannya UB melalui kecanggihan AI bisa mengeksplorasi 7.000 tanaman herbal yang bermanfaat di bidang kesehatan.
"Pada kunjungan ke NCU, Rektor UB juga melakukan presentasi penelitian yang berjudul Bioinformatic and Holistic Paradigm of the Complexity of Indonesia Traditional Medicine for Promoting Human Health yang membicarakan keaneragaman hayati Indonesia," ujarnya.
"Ini untuk membuka peluang dalam mengembangkan penelitian mengenai obat tradisional. Akan tetapi, satu hal yang harus dicari solusinya adalah mengenai standarisasi keamanan produk tersebut," imbuhnya.
Selain di bidang AI, kerja sama juga dilakukan di bidang robotika dengan menggandeng Waseda University yang bekerjasama dalam pembuatan robot humanoid yaitu King of Brawijaya. Kerja sama dengan Waseda University telah terjalin sejak tahun 2019. UB memilih Waseda University karena termasuk perguruan tinggi terbaik di dunia peringkat 200 versi QS Star.
Di samping itu, beberapa profesor di Waseda University seperti Prof Shuji Hashimoto, selaku salah satu tim pembuat robot gundam dan Prof Pitoyo Hartono, dari diaspora Indonesia menjadi profesor di Jepang telah banyak melakukan hubungan kerjasama dengan menjadi dosen tamu atau dosen pembimbing di FILKOM.
(Arief Setyadi )