MALANG - Universitas Brawijaya (UB) Malang menjalin kerja sama dengan sejumlah perguruan tinggi di Jepang untuk mendirikan pusat penelitian Artificial Intelligence (AI). Bentuk kerja sama ini nantinya diwujudkan dengan mendirikan pusat penelitian Robotika dan AI atau Research Center of Robotik and Artificial Intelligence (AI).
Wakil Rektor IV Bidang Perencanaan, Kerja sama, dan Internasionalisasi, Andi Kurniawan mengatakan, kerja sama dilakukan karena menganggap UB mempunyai peran penting, salah satunya adalah dari Nagoya City University (NCU).
Selain itu, dalam kerja sama itu juga dikembangkan program studi terkait Data Science dan Material Science serta berbagai kolaborasi dibidang akademik, riset dan inovasi. Dengan kerja sama ini, diharapkan bisa saling memberikan manfaat antar kedua perguruan tinggi.
"Kami bekerja sama dengan perguruan tinggi yang benar-benar menganggap UB sebagai mitra penting. Sehingga collaboration for growing together bisa dilakukan," kata Andi Kurniawan, melalui keterangan tertulisnya, pada Rabu pagi (7/6/2023).
Kerja sama di bidang AI ini dikatakan Andi, rencananya dijadikan implikasi dari riset-riset di bidang ilmu hayati, terutama yang terkait dengan medical plant atau tanaman herbal. Dari hasil riset atau penelitian bertajuk AI, output dari kerja sama yang dilakukan juga akan diarahkan untuk melakukan publikasi di jurnal internasional bereputasi dan mendorong jurnal-jurnal di UB untuk menjadi jurnal bereputasi.
"Harapannya kita bisa mempelajari dan melakukan inovasi dari penelitian dari profesor-profesor yang kita temui, khusus untuk Waseda University dan Chukyo University mereka adalah ahli-ahli utama yang terlibat langsung dalam projek pembuatan robot gundam," ujarnya.
"Kita mendorong kolaborasi yang dilakukan UB dapat terjalan dengan perguruan tinggi terkemuka di dunia terutama dengan perguruan tinggi dengan peringkat 100 QS yang juga merupakan bagian dari IKU UB," tambahnya.
Di sisi lain, Dosen Fakultas Ilmu Komputer (FILKOM), Novanto Yudistira mengungkapkan, kerja sama antara Universitas Brawijaya dengan sejumlah perguruan tinggi dapat mengimplementasikan AI untuk big data pada tataran molekul tanaman-tanaman herbal. Sehingga harapannya UB melalui kecanggihan AI bisa mengeksplorasi 7.000 tanaman herbal yang bermanfaat di bidang kesehatan.
"Pada kunjungan ke NCU, Rektor UB juga melakukan presentasi penelitian yang berjudul Bioinformatic and Holistic Paradigm of the Complexity of Indonesia Traditional Medicine for Promoting Human Health yang membicarakan keaneragaman hayati Indonesia," ujarnya.
"Ini untuk membuka peluang dalam mengembangkan penelitian mengenai obat tradisional. Akan tetapi, satu hal yang harus dicari solusinya adalah mengenai standarisasi keamanan produk tersebut," imbuhnya.
Selain di bidang AI, kerja sama juga dilakukan di bidang robotika dengan menggandeng Waseda University yang bekerjasama dalam pembuatan robot humanoid yaitu King of Brawijaya. Kerja sama dengan Waseda University telah terjalin sejak tahun 2019. UB memilih Waseda University karena termasuk perguruan tinggi terbaik di dunia peringkat 200 versi QS Star.
Di samping itu, beberapa profesor di Waseda University seperti Prof Shuji Hashimoto, selaku salah satu tim pembuat robot gundam dan Prof Pitoyo Hartono, dari diaspora Indonesia menjadi profesor di Jepang telah banyak melakukan hubungan kerjasama dengan menjadi dosen tamu atau dosen pembimbing di FILKOM.
(Arief Setyadi )